Sudirman Said resmikan infrastruktur gas di Bekasi
Terkait jargas, harga gas yang dihasilkan lebih murah daripada menggunakan LPG.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said bersama Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto meresmikan Infrastruktur Jaringan Gas Bumi (Jargas) untuk Rumah Tangga, Stasiun Pengusian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan pengoperasian lima unit Gas Transportation Module (GTM) di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Pembangunan infrastruktur Jargas dan SPBG merupakan salah satu upaya pemerintah meningkatkan pelayanan umum dalam penyediaan energi yang murah, bersih, aman dan mudah pemakaiannya serta mengurangi beban subsidi BBM khususnya subsidi minyak tanah dan LPG yang merupakan komponen subsidi terbesar.
-
Bagaimana keadaan rumah Sidik Eduard? Rumahnya simpel aja, nggak ada yang mewah-mewah. Parabotnya juga simpel abis.
-
Bagaimana jin dasim mempengaruhi rumah? Pertama, ia bertugas mempengaruhi penghuni rumah agar ketika ia masuk tidak mengucapkan salam dan menyebut asma Allah. Kedua, jin dasim membuat penghuni rumah menjadi tidak akur terutama suami dan istri.
-
Bagaimana Epy Kusnandar mendekorasi ruang utama rumahnya? Ruang utama rumah mengusung konsep minimalis dan elegan dengan dominasi warna putih, menciptakan atmosfer yang bersih dan modern.
-
Bagaimana Sule mengubah rumahnya? Di rumahnya, Sule memilih untuk mengganti beberapa furniture dengan benda antik, termasuk kursi antik dan jam raksasa yang sudah berusia cukup lama.
-
Kenapa El Rumi membuat rumah mungil di rumahnya? El menjelaskan bahwa ia membuat rumah mungil ini karena sering dimarahi ayahnya karena sering berkumpul dengan teman-teman di kamar. Akhirnya rumah mungil ini dibuat menjadi tempat berkumpul dan area khusus untuk El Rumi, yang membuat El dan teman-temannya senang nongkrong di kamar.
-
Kapan Jenderal Soedirman beristirahat di rumah tua tersebut? Suwardi mengatakan kalau bangunan itu punya nilai sejarah yang tinggi. Salah satu momen bersejarah adalah saat rumah itu menjadi tempat istirahat Jenderal Soedirman saat bergerilya pada masa Agresi Militer Belanda.
"Jargas dan SPBG ini merupakan bukti komitmen yang sungguh-sungguh dari pemerintah untuk mewujudkan diversiafikasi dan konservasi energi melalui program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Hal ini diwujudkan dengan membangun infrastruktur gas yang bersumber dari anggaran APBN dan penugasan kepada BUMN, dalam hal ini PT Pertamina (Persero)," kata Sudirman di Cikarang, Bekasi, Kamis (3/3).
Pembangunan jargas dan SPBG ini tentunya akan memberikan manfaat bagi masyarakat. Terkait jargas, harga gas yang dihasilkan lebih murah daripada menggunakan LPG, dan dalam jangka panjang dapat menekan subsidi serta impor BBM. Selain itu, dari sisi lingkungan, jargas menghasilkan emisi yang lebih bersih dibanding BBM dan kayu bakar. Dalam hal ketersediaan, jargas memudahkan masyarakat untuk memeroleh gas yang dibutuhkan setiap saat.
Selain itu, manfaat SPBG antara lain harga bahan bakar lebih murah, Compressed Natural Gas (CNG) lebih murah 20 persen hingga 60 persen dibandingkan BBM serta biaya perawatan yang lebih rendah karena pembakaran lebih bersih.
Cadangan gas alam nasional yang mencukupi, pemanfaatan SPBG tidak tergantung pasokan impor. Dengan demikian, relatif tidak terpengaruh fluktuasi nilai tukar Rupiah.
"Melihat banyaknya manfaat dari pembangunan jargas dan SPBG, maka dukungan dari setiap pihak adalah kunci utama dalan percepatan pemanfaatan gas bumi. Kami harapkan program pembangunan infrastruktur akan selalu mendapat dukungan dari instansi-instansi terkait, terutama Pemerintah Daerah dalam penyederhanaan perizinan serta penyediaan lahan," pungkas Sudirman.
Baca juga:
Menteri ESDM sebut 35.000 MW bukan hanya proyek tapi sebuah gerakan
Pertamina juga harus dilibatkan dalam pengelolaan Blok Masela
Tak hanya soal gas, Blok Masela juga harus dijaga ketat keamanan RI
Ini saran SBY untuk Jokowi soal Freeport dan Blok Masela
Rini tunjuk Pertamina jadi induk holding BUMN energi