Superbank Gandeng Amartha Majukan Bisnis 1 Juta UMKM Perempuan
Kerja sama ini dapat memberi dampak yang berkelanjutan bagi UMKM akar rumput, dan menjadi inspirasi bagi institusi lainnya.
Kerja sama ini sebagai komitmen perusahaan dalam memperluas akses ke pembiayaan inklusif bagi pelaku usaha perempuan.
Superbank Gandeng Amartha Majukan Bisnis 1 Juta UMKM Perempuan
Superbank Gandeng Amartha Majukan UMKM Perempuan
PT Super Bank Indonesia (Superbank) menggandeng platform teknologi pembiayaan mikro PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) untuk memberdayakan lebih dari 1 juta perempuan pengusaha mikro yang saat ini dilayani oleh Amartha. Kerja sama ini merupakan komitmen perusahaan dalam memperluas akses ke pembiayaan inklusif bagi pelaku usaha perempuan yang belum memiliki akses perbankan atau underbanked.
- Dulunya Manajer Bank, Pria Ini Beralih Jadi Peternak Sapi dan Mengaku Hidup Lebih Bahagia
- Kasus Arisan Bodong, Sejoli Mahasiswa Unisba Kabur dari Korban, Dipanggil Kampus Tak Hadir
- Tingkatkan Literasi Syariah, BSI Ajak Mahasiswa Jadikan Bank Syariah Sebagai Pilihan di Dunia Kerja
- BSI Masih Mengkaji Rencana Terkait UUS BTN
"Sebagai bank yang baru bertransformasi dengan fokus pada digital dan didukung oleh salah satu ekosistem terluas di Asia Tenggara, kami berkomitmen menjembatani kesenjangan finansial bagi masyarakat underbanked untuk meningkatkan kesejahteraan lebih banyak masyarakat Indonesia," kata Chief Business Officer Superbank, Sukiwan di Jakarta, Kamis (3/8).
Menurut Sukiwan, kemitraan strategis dengan Amartha ini secara khusus dirancang untuk memberdayakan perempuan pengusaha mikro. Pihaknya ingin, para srikandi tersebut dapat memajukan usaha-usaha yang dijalankan secara lebih optimal lagi.
Data Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, Indonesia memiliki lebih dari 64 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), menyumbang hingga 60 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Di mana sebanyak 52,9 persen usaha mikro dan 50,6 persen usaha kecil tersebut dijalankan oleh pengusaha perempuan.
"Pentingnya mengakomodasi segmen ini juga didukung oleh data Kementerian Keuangan yang menunjukkan bahwa lebih dari 95 persen atau lebih dari 6,4 juta debitur program pembiayaan ultra mikro (UMi) pemerintah adalah pengusaha perempuan," ucap Sukiwan.
Chief Funding Officer Amartha, Julie Fauzie menegaskan, Amartha menyadari penyediaan akses keuangan inklusif yang merata membutuhkan banyak kolaborasi, salah satunya seperti yang pihaknya lakukan dengan Superbank. “Melalui kerja sama ini, kami dapat menggabungkan aset-aset teknologi dan kompetensi untuk menyederhanakan proses pengajuan pinjaman supaya lebih efisien dan mudah diakses bagi para pengusaha ultra mikro di Indonesia,” ujar dia.
Amartha optimistis, kerja sama ini dapat memberi dampak yang berkelanjutan bagi UMKM akar rumput, dan menjadi inspirasi bagi institusi lainnya untuk bersama-sama mendorong ekonomi akar rumput lewat akses keuangan yang inklusif.
Kemitraan ini sejalan dengan dedikasi Superbank untuk semakin mendorong pertumbuhan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional.
“Kami akan terus berinovasi dan berkolaborasi dengan mitra seperti Amartha untuk lebih meningkatkan kontribusi kami dalam mengembangkan sektor UMKM dan memberdayakan masyarakat underbanked melalui solusi-solusi finansial yang inklusif dan relevan,” tutup Sukiwan.