Survei: Kontribusi Grab ke Ekonomi Indonesia Mencapai Rp 77 Triliun
Grab, telah berkontribusi terhadap perekonomian dalam negeri sebesar Rp 77,41 triliun melalui berbagai fitur yang ditawarkan Grab, seperti GrabFood, GrabKios, GrabBike, dan GrabCar. Hal ini berdasarkan hasil survei Centre for Strategic and International (CSIS) sampai dengan 2019.
Salah satu raksasa ride hailing Asia Tenggara, Grab, telah berkontribusi terhadap perekonomian dalam negeri sebesar Rp77,41 triliun melalui berbagai fitur yang ditawarkan Grab, seperti GrabFood, GrabKios, GrabBike, dan GrabCar. Hal ini berdasarkan hasil survei Centre for Strategic and International (CSIS) sampai dengan 2019.
"Mitra dari Grab itu sendiri memberikan kontribusi kepada perekonomian sebesar Rp77 triliun. Ini ada kenaikan besar dari Rp48 triliun pada tahun 2018," ujar Kepala Departemen Ekonomi Centre for Strategic an International (CSIS), Dr. Yose Rizal Damuri dalam konferensi pers Peran gig workers dalam ketangguhan ekonomi Indonesia, Kamis (25/6).
-
Kapan layanan transportasi online mulai marak di Indonesia? Layanan transportasi online mulai marak di Indonesia sekitar tahun 2014-2015.
-
Apa contoh kecanggihan AI di bidang transportasi online? Aplikasi Transportasi Online Aplikasi transportasi online menggunakan teknologi AI untuk melakukan hal yang sangat kompleks yaitu menganalisis lalu lintas, memprediksi waktu tempuh, dan menemukan rute tercepat.
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Kapan sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat? Pada tahun 2000-an, sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat.
-
Kenapa Grab menawarkan layanan motor listrik? Grab Indonesia memberikan layanan sewa motor listrik untuk para pengemudi Grab yang ingin menjadi mitra driver, namun tidak memiliki kendaraan sendiri. Layanan ini memberikan kemudahan bagi pengemudi Grab.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
Lebih rinci, GrabFood menyumbang sebanyak Rp37,27 triliun dibandingkan pada 2018 sebesar Rp20,84 triliun. Kontribusi dari layanan ini adalah yang paling banyak. Kemudian menyusul di urutan berikutnya GrabBike dengan kontribusi sebesar Rp36,20 triliun, GrabCar Rp10,79 triliun, dan GrabKios Rp3,14 triliun.
Yose menjelaskan bahwa kontribusi tersebut tidak terlepas dari persepsi konsumen terhadap Grab, sehingga mempengaruhi permintaan layanan Grab. "Persepsi konsumen terhadap pelayanan dari Grab ternyata cukup baik sekali. Misalnya untuk GrabBike 87 persen dari konsumen Grab merasa mereka bisa mempersingkat waktu tempuh mereka," imbuhnya.
Selain itu, pihak lain yang juga mendapatkan manfaat dari transaksi Grab ini selain bagi mitra dan konsumen, yakni para pekerja yang tergabung dalam merchant layanan GrabFood, dimana ketika terjadi permintaan yang tinggi dari konsumen, maka akan juga mempengaruhi permintaan tambahan pekerja.
Dalam paparannya, Yose membeberkan 27 persen dari merchant GrabFood, mengaku menambah rata-rata 2 karyawan baru semenjak bergabung dengan Grab. "Sehingga ini ada kontribusi juga kepada masyarakat terutama di dalam penciptaan lapangan pekerjaan," jelas dia.
Inklusi Keuangan
Sementara itu, Ekonom Tenggara Strategic, Stella Kusumawardhani mengatakan, berdasarkan hasil studi yang dilakukannya pada 2019, Grab juga turut andil mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Yakni dengan mengajak mitra pengemudi memiliki rekening bank.
"Di saat mitra-mitra GrabBike dan GrabCar ini mendaftar sebagai mitra, mereka diharuskan untuk membuka rekening bank, ternyata 19 persen mitra GrabBike dan 12 persen mitra GrabCar itu pertama kali membuka rekening bank saat bergabung dengan Grab. Jadi bergabung dengan Grab ini tentu saja menambah financial inclusion," kata Stella.
Dengan memiliki rekening bank sendiri, mitra Grab dapat menabung secara rutin. Selain itu, keuntungan lain yang didapatkan mitra grab dari memiliki rekening bank sebagai syarat bergabung sebagai mitra Grab dapat mempermudah akses pinjaman.
Berdasarkan hasil studi yang dipaparkan Stella, 75 persen mitra GrabBike dapat menabung rata-rata Rp890 ribu per bulan. Sehingga juga memudahkan para mitra untuk mendapatkan layanan kredit atau pinjaman yang lebih mudah, dimana 57 persen dari mitra GrabBike telah memiliki pinjaman dengan rata-rata Rp1 juta.
Sementara 69 mitra GrabCar dapat menabung secara rutin rata-rata Rp1,4 juta per bulan, serta juga mendapatkan kemudahan akses pinjaman dengan rata-rata mencapai Rp2,2 juta.
"Jadi setelah bergabung dengan Grab mereka sekarang menjadi lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman," kata dia.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)