Survei: Perusahaan lokal jadi idaman pekerja di Asia Tenggara
Perusahaan lokal kini memiliki image yang lebih bergengsi dan memiliki kesempatan karier yang lebih baik.
Studi baru menunjukkan bahwa perusahaan lokal saat ini dengan cepat mendapat perhatian dari para pekerja di Asia Tenggara. Dalam survei tersebut perusahaan-perusahaan lokal mampu mengalahkan perusahaan Multinasional (MNC) yang tersebar di berbagai negara di Asia Tenggara.
Survei yang dilakukan oleh JonStreet.com ini pada awal tahun 2016, ada 43.827 responden di Indonesia, Malaysia, Singapura, Hong Kong, Filipina, Thailand dan Vietnam diminta untuk menentukan 10 perusahaan impian mereka.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kapan kerja keras akan terbayar? "Kerja keras terbayar jika kamu cukup sabar untuk menyelesaikannya."
-
Di mana kerja sama ini ditandatangani? Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
-
Siapa yang terlibat dalam kerja sama ini? Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
-
Kenapa sulitnya mencari kerja di Indonesia masih jadi masalah besar? Susahnya cari Kerja di Indonesia Sulitnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
-
Siapa yang kuliah di Jogja? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.“Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,” ucap perempuan tersebut.
Hasilnya, perusahaan lokal kini memiliki image yang lebih bergengsi dan memiliki kesempatan karier yang lebih baik di mata pekerja Asia Tenggara. Perusahaan lokal menempati posisi teratas sebagai perusahaan idaman di empat dari tujuh negara yang menjalani survei ini. Hanya tiga negara memilih perusahaan multinasional sebagai perusahaan favorit yakni Hong Kong dan Singapura, di mana Google menduduki posisi teratas dan Vietnam yang memilih Unilever sebagai perusahaan favorit.
Analisa data pada setiap negara mengungkapkan bahwa pada umumnya perusahaan-perusahan favorit terbagi rata antara lokal dan multinasional, dengan pengecualian untuk Singapura, di mana tujuh perusahaan multinasional mendominasi top 10 perusahaan idaman.
Di sisi lainnya, hasil untuk Indonesia menunjukkan bahwa hanya tiga perusahaan multinasional masuk dalam daftar top 10 perusahaan idaman, dan Malaysia dengan hanya empat perusahaan multinasional sebagai perusahaan idaman.
Thailand, Vietnam, Hong Kong dan Filipina tampak berada di posisi tengah, dengan pembagian yang merata (50-50) antara perusahaan multinasional dan pengusaha lokal.
Meskipun tren di atas terlihat beragam, Google muncul sebagai satu-satunya perusahaan yang selalu masuk dalam daftar top 10 perusahaan idaman pada tiap negara kecuali Vietnam yang mungkin disebabkan karena tidak adanya kantor perwakilan Google disana saat ini.
Pada hasil survei lainnya terlihat bahwa Hong Kong, Singapura dan Malaysia menunjukan minat yang tinggi untuk perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, transportasi serta minyak dan gas. Sedangkan kecenderungan peminatan terhadap industri consumer goods menjadi pilihan utama untuk sebagian besar responden di Indonesia, Filipina dan Thailand.
Berbeda dengan negara lain, Vietnam memiliki peminatan tinggi terhadap industri makanan dan minuman (food & beverages) serta telekomunikasi.
Faktor-faktor seperti nilai budaya, kualitas hidup, standar ekonomi, tren ekonomi dan lokal infrastruktur berperan dalam membentuk persepsi seseorang mengenai tempat kerja yang mereka idamkan. Walaupun hasil survei menyatakan bahwa Google menjadi perusahaan favorit di antara pekerja Asia Tenggara, hasil survei ini juga menunjukkan kemungkinan perusahaan lokal untuk dapat menyalip perusahaan multinasional dalam menarik perhatian para pencari kerja yang berbakat.
Laporan The Go Glokal oleh Nielsen yang diterbitkan pada April 2016 menyoroti lebih lanjut tentang tren yang tak terduga ini. Hasil laporan tersebut mengungkapkan bahwa perusahaan FMCG (Fast Moving Consumer Goods) baik lokal maupun regional dapat melampaui perusahaan Multinasional. Laporan tersebut menegaskan beberapa faktor penting yang membuat industri lokal tumbuh subur seperti rendahnya biaya produksi dan operasional, jaringan bisnis yang telah mapan, pemahaman yang lebih baik terhadap selera dan kebutuhan lokal serta kemampuan perusahaan untuk beroperasi secara lebih efektif.
Laporan tersebut juga mendokumentasikan peningkatan kolaborasi antara perusahaan multinasional dengan perusahaan lokal. Perusahaan-perusahaan multinasional memanfaatkan jaringan distribusi pemain lokal, sedangkan perusahaan lokal mendapatkan sumber daya tambahan, keahlian manajemen yang superior dan kemampuan R&D yang bertaraf internasional.
(mdk/idr)