Survei: Warga AS Masih Takut Naik Boeing 737 Max
Berdasarkan survei terbaru, sebagian besar dari mereka memilih menahan diri naik Boeing 737 MAX hingga beberapa bulan, dan ada pula yang tak mau lagi naik pesawat tersebut.
CEO Boeing Dennis Muillenburg telah mengumumkan bahwa Boeing 737 MAX sudah selesai memperbarui software mereka yang malfungsi. Izin penerbangan pesawat pun sedang dipersiapkan setelah berbulan-bulan pesawat dicekal banyak negara, termasuk negara asalnya:Amerika Serikat (AS).
Sayangnya, optimisme CEO Boeing tidak dirasakan warga AS. Berdasarkan survei terbaru, sebagian besar dari mereka memilih menahan diri naik Boeing 737 MAX hingga beberapa bulan, dan ada pula yang tak mau lagi naik pesawat tersebut.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kecoak apa yang berhasil nempel di jendela pesawat? Video yang dibagikan oleh akun @TripInChina ini menunjukkan bagaimana seekor kecoak yang berada di sela-sela jendela pesawat yang sedang terbang.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Siapa yang menjadi pilot pesawat jet tersebut? Penerbangan ini dipiloti oleh Donald Myers dan George Nikita, dengan penumpang Richard Windsor, Robert Williams, dan Frank Wilder.
-
Kapan tabrakan pesawat jet yang membawa bom nuklir terjadi? Pada tanggal 5 Februari 1958, dua pesawat jet milik Angkatan Udara, bertabrakan.
-
Kapan kejadian kaca depan pesawat British Airways nomor 5390 meledak? Pada 10 Juni 1990, penerbangan British Airways nomor 5390 mengalami kejadian luar biasa yang hampir berujung fatal.
Dilaporkan Business Insider, 41 persen warga AS baru mau terbang dengan Boeing 737 MAX jika sudah teruji aman sebanyak enam bulan, 11 persen akan menunggu empat sampai enam bulan, lalu 10 persen menyebut tiga bulan, sementara delapan persen tidak pernah mau naik Boeing 737 MAX.
Hasil itu berdasarkan survei UBS terhadap 1.000 lebih responden. Peneliti menyebut kabar negatif mengenai Boeing, serta fakta pesawat dikandangkan hampir tiga bulan dan sorotan media membuat masyarakat khawatir.
"Jadi mungkin tidak mengejutkan sekitar 70 persen warga AS memiliki keraguan untuk memesan penerbangan pada pesawat itu," ujar pemimpin analis aerospace UBS, Myles Walton.
Valuasi Boeing juga jatuh hingga USD 50 miliar karena imbas tragedi jatuhnya pesawat Boeing 737 MAX. Akan tetapi pihak UBS dan Wall Street tetap yakin dengan performa Boeing di masa depan.
UBS memprediksi saham Boeing juga tidak akan terperosok lebih dalam. Kehadiran izin penerbangan oleh otoritas penerbangan AS juga dipandang sebagai kabar baik untuk jangka pendek.
Sebelumnya, FAA (Federal Aviation Administration) mengatakan lebih dari 300 jet Boeing 737 termasuk Max memiliki bagian sayap yang mudah rusak dan tidak memenuhi standar kekuatan dan daya tahan.
Dikutip dari laman CNBC, Senin 3 Juni 2019, FAA pun akan memerintahkan Boeing untuk melepas dan mengganti suku cadang pesawat yang rentan rusak tersebut.
Dalam laporannya, terdapat 148 bilah "leading edge slat" (permukaan aerodinamis di ujung depan sayap pesawat) begitu rentan terhadap keretakan. Slat ini merupakan komponen yang sangat penting bagi pesawat saat akan lepas landas dan mendarat.
FAA mengatakan meskipun kerusakan slat track terlihat sepele, namun bagian ini menjadi salah satu faktor pesawat dapat kehilangan kendali selama penerbangan.
Saat ini terdapat 133 pesawat NG, dan 179 Max telah terkena dampak dari kerusakan bagian ini, dan di antaranya 32 pesawat Boeing 737 NG dan 33 Boeing Max berada di AS.
Boeing mengatakan pihaknya tengah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat mereka yang diduga mengalami kerusakan.
FAA menambahkan akan mengeluarkan instruksi kelaikan udara yang mewajibkan tindakan layanan untuk menghapus suku cadang yang tidak layak, dan meminta maskapai harus mematuhi hal tersebut dalam waktu 10 hari.
Mengenai hal ini, FAA juga telah memperingatkan otoritas penerbangan sipil internasional.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Boeing Target Pesawat 737 Max Bisa Kembali Terbang Akhir 2019
FAA Sebut Boeing 737 Max dan NG Memiliki Komponen Cacat
13 Maskapai China Minta Boeing Tangani Kerugian Rp8,3 Triliun
Menhub Budi: Boeing 737 Max 8 Dilarang untuk Angkutan Mudik Lebaran 2019
Penyebab Jatuhnya Ethiopian Airlines Diduga karena Seekor Burung
Pesawat 737 Max Tak Boleh Terbang, China Eastern Tuntut Kompensasi Pada Boeing