Syahrul Yasin Limpo, Putra Pejuang Kemerdekaan yang Menjadi Menteri Pertanian
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin sudah mengumumkan susunan kabinet Indonesia Maju. Jokowi mengumumkan 38 nama, beberapa merupakan wajah baru yang akan membantu Jokowi selama lima tahun ke depan. Salah satunya adalah Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin sudah mengumumkan susunan kabinet Indonesia Maju. Jokowi mengumumkan 38 nama, beberapa merupakan wajah baru yang akan membantu Jokowi selama lima tahun ke depan. Salah satunya adalah Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Sebelumnya, Politisi NasDem tersebut mengaku diminta oleh Jokowi untuk menjamin kebutuhan dasar dan pokok dari sektor pertanian, perkebunan, hingga perikanan.
-
Apa yang disita dari Syahrul Yasin Limpo? Kali ini tim penyidik Lagi-Lagi menyita sebuah minibus merk Mercedes Benz yang sempat disembunyikan SYL."Mobil tersebut ditemukan di Perumahan Bumi Permata Hijau, Kelurahan. Rappocini, kecamatan. Rappocini, Kota Makassar, provinsi. Sulawesi Selatan dan diduga sengaja disembunyikan," kata Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (21/5).
-
Apa yang dilakukan Syahrul Yasin Limpo yang membuat Kementan terlilit utang ke vendor? Ulah-ulah eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang selalu menuntut banyak minta, rupanya juga turut berimbas ke vendor Kementerian Pertanian (Kementan). Dia harus turut menanggung kemauan SYL karena diutangi oleh ASN Kementan yang hingga saat ini uang tersebut belum dibayarkan.
-
Kenapa Syahrul Yasin Limpo disangkakan TPPU? Dalam perkara ini, SYL juga telah ditetapkan menjadi tersangka TPPU lantaran diduga menikmati hasil uang haram yang didapat SYL dari 'malak' ke bawahannya di Kementerian Pertanian (Kementan)."Ya sangat sangat dimungkinkan ketika terpenuhi unsur kesengajaan. Turut menikmati dari hasil kejahatan yang itu nanti terbukti terlebih dahulu kejahatan korupsinya," ungkap Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (2/5).
-
Apa yang disita KPK dari Syahrul Yasin Limpo? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penyitaan terhadap aset milik terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL) selaku mantan Menteri Pertanian (Mentan) yang terjerat kasus dugaan korupsi dan tengah menjalani persidangan. Adapun barang yang diamankan adalah sebuah mobil jenis minibus, yang ditemukan di daerah Sulawesi Selatan.
-
Siapa yang menyita aset Syahrul Yasin Limpo? Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan penyitaan aset milik Eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) terkait Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
-
Apa yang diminta dari pegawai Kementan untuk ulang tahun SYL? Mulanya Jaksa membeberkan adanya sejumlah aliran uang diantaranya mulai dari bantuan bencana, hingga adanya partisipasi uang tahun Mentan dan pegawai di rumah dinas SYL kawasan Widya Chandra (Wican) Jakarta Selatan yang mencapai puluhan juta.
"Yang banyak beliau ditanyakan ke saya bagaimana 267 juta jiwa kita jamin agar besok kehidupan menjadi lebih baik, damai, tenteram, teratur dan terpenuhi kebutuhan dasarnya. Lebih khusus di bidang pertanian, perkebunan, perikanan, dan lain sebagainya," kata Syahrul usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan.
Syahrul sendiri merupakan putra kedua dari pejuang kemerdekaan Haji Muhammad Yasin Limpo yang juga sebagai pendiri Partai Golkar di Makassar. Sementara ibunya adalah Nurhayati Yasin Limpo.
Syahrul lahir di Ngawing, Makassar, 16 Maret 1955. Sepak terjang di bidang pendidikannya pun cukup baik. Setelah lulus dari SMA Katolik Cendrawasih Makassar pada 1973, Syahrul melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin. Dia meraih gelar sarjana hukum pada 1983. Ia juga menuntaskan pendidikan pascasarjananya di Universitas Hasanuddin pada 2004 lalu melanjutkan ke program doktoral di universitas yang sama.
Perjalanannya hingga ditetapkan sebagai Menteri Pertanian pun cukup panjang. Syahrul mulai meniti kariernya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) pada 1980. Kala itu, ia juga menjabat sebagai Kepala Seksi Tata Kota Makasar pada 1982. Kemudian, dia diangkat menjadi Sub Bagian Perangkat IV dan V Biro Pemerintahan Makasar pada 1983.
Karier Syahrul terus menanjak. Ia menjadi kepala wilayah kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa pada 1984 lalu kepala Bagian Pemerintahan Setwilda Tingkat I Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 1987. Dia menjadi kepala Bagian Pembangunan Setwilda Tingkat I Sulsel dan kepala bagian Urusan Generasi Moda dan Olahraga Setwilda Tingkat I Sulsel pada 1989.
Pada 1991, Syahrul dipercaya menjadi Sekretaris Wilayah Daerah Tingkat II Kabupaten Gowa. Dua tahun kemudian, ia naik pangkat menjadi Kepala Biro Humas Setwilda Tingkat I.
Selain berada di pemerintahan, Syahrul juga aktif di berbagai organisasi, antara lain sebagai sekretaris Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulsel (1990-1993) dan ketua DPP Angkatan Muda Pembangunan Indonesia (AMPI) Sulsel (1993-1998).
DIa juga menjabat sebagai sekretaris SPP Golkar Sulsel (1993-1999). Jabatan tertingginya di Golkar adalah sebagai ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar Sulsel periode 2009-2018.
Puncaknya, Syahrul pernah menjadi Bupati Gowa pada periode 1994-2002. Di masa pemerintahan Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri. Usai menjadi Bupati Gowa, Syahrul menjadi wakil gubernur Sulawesi Selatan periode 2003-2008, di mana dia berpasangan bersama Gubernur Sulawesi Selatan waktu itu adalah Amin Syam. Hingga akhirnya, pada 2009-2018 dia menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan.
Sebelumnya, Presiden Jokowi pagi ini mengenalkan susunan kabinet yang akan membantunya dalam 5 tahun ke depan. Kabinet 2019-2024 diberi nama Kabinet Indonesia Maju.
Presiden Jokowi ingin para kabinetnya untuk fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM), penciptaan lapangan kerja, dan pemberdayaan usaha menengah, kecil dan mikro.
Kantongi Harta Rp18,9 Miliar
Di samping itu, Syahrul Yasin Limpo memiliki harta sebesar Rp18,9 miliar. Harta tersebut berdasarkan laman laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang diakses melalui elhkpn.kpk.go.id.
Syahrul tercatat melaporkan hartanya pada 20 Maret 2019. Harta tersebut terdiri dari harta bergerak dan tidak bergerak.
Untuk harta tidak bergerak, Syahrul tercatat memiliki 15 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di kawasan Gowa dan Makassar senilai Rp10.418.570.000.
Sedangkan untuk harta bergerak, Syahrul tercatat memiliki 6 jeni mobil dan satu motor senilai Rp1.475.000.000. Harta bergerak lainnya senilai Rp957.470.000. Kas setara kas lainnya milik Syahrul sebesar Rp6.118.817.382.
Syahrul tak tercatat memiliki utang. Jadi total harta kekayaan Syahrul yang dilaporkan pada 20 Maret 2019 senilai Rp18.969.857.382.
(mdk/bim)