Syarat Menko Darmin agar target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen tercapai
Darmin optimis, target tersebut dapat tercapai mengingat dalam dua kuartal tersisa pertanian dan pangan memiliki performa yang baik. Meskipun demikian masih ada beberapa kondisi yang harus diwaspadai.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, pertumbuhan ekonomi harus mencapai 5,3 - 5,45 persen pada kuartal III dan IV jika ingin mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen tahun 2017. Sebab, capaian pertumbuhan ekonomi pada kuartal I dan II hanya 5,01 persen saja.
"Pertumbuhan kuartal 1 dan kuartal II 2017 itu masing-masing 5,01 persen. Berarti untuk mencapai pertumbuhan 5,2 persen pada tahun 2017, kita harus bisa mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi dari 5,2 persen. Ya sekitar 5,3 persen sampai 5,45 persen pada kuartal III dan IV," ujar Darmin di Gedung DPR-MPR, Jakarta, Rabu (13/9).
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Bagaimana Indonesia berencana untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh? Dalam bidang energi dan infrastruktur, disampaikan pula terkait kesiapan Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
Darmin optimis, target tersebut dapat tercapai mengingat dalam dua kuartal tersisa pertanian dan pangan memiliki performa yang baik. Meskipun demikian masih ada beberapa kondisi yang harus diwaspadai. "Jangan lupa kuartal III itu satu musimnya juga tidak jelek sehingga akan berdampak pada pertanian dan pangan itu mestinya tidak jelek. Meskipun ada risiko hama dan sebagainya," jelasnya.
Selain pertanian dan pangan, Indonesia juga masih memiliki ketergantungan pada ekspor kebutuhan sehari hari ke negara-negara yang mengalami musim panas. "Musim panas di negara maju itu juga memberi kesempatan ekspor untuk kebutuhan sehari-hari," jelasnya.
Namun demikian, Darmin menegaskan pertumbuhan ekonomi tidak terlalu membutuhkan komponen pendorong yang besar. Namun beberapa komponen seperti ekspor, investasi dan konsumsi rumah tangga harus tetap berada pada target yang telah ditetapkan.
"Ekonomi itu tidak selalu memerlukan hal-hal besar, ekspor baik, investasi baik. Pertumbuhan investasi kita tahun ini lebih baik dari tahun lalu, konsumsi mungkin yang sedikit di bawah," pungkasnya.
Baca juga:
2018, Pelemahan konsumsi masyarakat masih jadi momok target pertumbuhan ekonomi
Dari target 5,2 persen, pertumbuhan ekonomi 2017 diprediksi hanya 5,17 persen
Neraca perdagangan membaik, Sri Mulyani optimistis target pertumbuhan 2018 tercapai
Menkeu: Tahun depan pertumbuhan lebih baik, namun tidak kuat
Sri Mulyani: Target pertumbuhan ekonomi 2018 optimis namun realistis