Taipan Asal China Kembali Jadi Miliarder Usai Sediakan Platform Streaming E-Commerce
Pendiri perusahaan bimbingan belajar di China, New Oriental Education, Michael Minhong Yu kembali memasuki peringkat miliarder dunia usai menambah jasa New Oriental yang mulanya hanya bimbel, kini juga menyediakan platform siaran langsung untuk aktivitas pembelian produk (bisnis e-commerce).
Pendiri perusahaan bimbingan belajar di China, New Oriental Education, Michael Minhong Yu kembali memasuki peringkat miliarder dunia usai menambah jasa New Oriental yang mulanya hanya bimbel, kini juga menyediakan platform siaran langsung untuk aktivitas pembelian produk (bisnis e-commerce).
Dilansir Forbes, Yu bersama dengan beberapa mantan guru bahasa Inggrisnya, kini memanfaatkan tayangan live streaming untuk berjualan berbagai macam barang seperti makanan hingga kebutuhan sehari-hari lainnya. Bagi penonton, tayangan New Oriental Education memiliki satu nilai jual yang unik.
-
Kenapa orang berpura-pura kaya? Perilaku ini umumnya dilakukan untuk menyembunyikan keterbatasan keuangan mereka.
-
Bagaimana cara orang kaya ini dimakamkan? Makam ini menyimpan kerangka empat anggota keluarga kaya 'tuan tanah' yang dikremasi dan dikubur bersama dengan lima kereta kencana dan lima kuda.
-
Kenapa ada makam orang Cina di Karimunjawa? Pada sebuah tegalan di Dusun Karimunjawa, terdapat peninggalan kuburan Cina. Masyarakat tidak mengenal lagi tokoh-tokoh yang dimakamkan di sana.
-
Bagaimana orang kaya menabung? Orang kaya sangat bijak dalam pengelolaan uang. Mereka selalu mencari cara untuk menghemat.
-
Apa yang menjadi ciri khas orang yang gemar berpura-pura kaya? Satu hal yang membedakan orang-orang ini adalah kecenderungan mereka untuk membahas cita rasa dan gaya hidup yang dianggap elite.
-
Bagaimana ciri-ciri orang pelit? Sementara itu, orang pelit memiliki sejumlah ciri-ciri yang mudah diamati dari sikap seseorang kepada orang lain. Di antara yakni menyisihkan harta hanya untuk diri sendiri, jauh dari sikap bersedekah, tak membantu fakir miskin, dan sombong.
Setelah awal yang lesu, pembawa acara streaming langsung New Oriental sekarang menggabungkan pengajaran bahasa Inggris dengan penjualan barang. Mulai pekan lalu, para mantan guru bahasa Inggris kerap mengeluarkan papan tulis untuk mengajarkan kosakata kepada pemirsa terkait merchandise yang mereka promosikan.
"Para guru hebat dalam menjual barang! Mereka sangat fasih dan saya bahkan mencatat kata-kata bahasa Inggris baru sambil menonton" tulis seorang pengguna di Weibo, platform media sosial China.
Karena jumlah penonton yang melonjak dan penjualan kemudian meningkat, saham New Oriental yang terdaftar di Hong Kong telah melonjak lebih dari 80 persen dari posisi terendah di bulan Mei 2022.
Yu, yang memiliki 11,6 persen saham di perusahaan itu, sekarang mengantongi kekayaan bersih bernilai USD 1,1 miliar atau setara Rp16,3 triliun, menurut Real-Time Billionaires List. Kekayaannya juga termasuk dividen saham dan hasil sebelumnya dari pelepasan saham New Oriental.
Namun Kenny Ng, ahli strategi sekuritas Everbright Securities International yang berbasis di Hong Kong, memberikan peringatan. Di bidang e-commerce China yang serba kompetitif, menurutnya, masih harus dilihat apakah New Oriental dapat mempertahankan momentum pertumbuhan saat ini.
"Terlalu dini untuk mengatakan bahwa New Oriental telah berhasil mentransisikan bisnisnya .Butuh waktu untuk membuktikan bahwa lonjakan penonton akan membantu perusahaan meningkatkan fundamentalnya," kata Kenny Ng.
Di sisi lain, menurut penyedia data yang berbasis di Hangzhou, yaitu Huitun, yang melacak e-commerce streaming langsung, New Oriental menjual barang senilai hampir USD 10,3 juta atau setara Rp. 152,5 miliar pada 16 Juni 2022.
Nilai penjualan itu melonjak hampir 20 kali lipat dibandingkan yang dilaporkan pada 9 Juni sebesar USD 600.000 (Rp8,8 miliar), hari pertama pengajaran bahasa Inggris yang dibarengi penjualan produk diluncurkan.
New Oriental menolak berkomentar apakah pihaknya akan menjadikan platform streaming langsung sebagai strategi jangka panjang. Meski melaporkan pendapatan yang cukup besar, New Oriental masih melaporkan kerugian bersih USD 122,4 juta (Rp. 1,8 triliun) untuk kuartal fiskal ketiga yang berakhir pada Februari.
Kerugian itu cukup besar, karena laba New Oriental sempat mencapai USD 151,3 juta (Rp2,2 triliun) pada periode yang sama 2021 lalu. Pendapatan perusahaan itu menurun hampir setengahnya karena mereka tidak bisa lagi menawarkan sesi bimbel tanpa batas.
Awal tahun ini, New Oriental mengumumkan bahwa mereka akan memberhentikan 60.000 karyawan, dan sahamnya masih diperdagangkan di Hong Kong di sebagian kecil dari 151,5 dolar Hong Kong yang dicapai masing-masing awal tahun lalu.
Reporter: Natasha Khairunnisa Amani
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kota dengan Biaya Hidup Termahal Dunia Bahkan untuk Orang Kaya, Ada dari Indonesia
LeBron James, Bintang NBA Pertama Sandang Status Orang Terkaya
Meski Terkenal, Aset Kripto Tak Jadi Pilihan Investasi Jejeran Miliarder Ini
Daftar 10 Orang Paling Tajir di Malaysia
Miliarder Aplikasi Antar Makanan di AS Tak Lagi Cuan Usai Kasus Covid-19 Melandai
Miliarder Rob Walton Pewaris Walmart, Bakal Beli Klub Sepak Bola Senilai Rp67 Triliun