Tak berizin, tiga perusahaan investasi bodong ditutup OJK
Satgas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghentikan tiga perusahaan yang diduga melakukan investasi bodong. Cara perusahaan tersebut dengan menghimpun dana masyarakat yang berpotensi merugikan masyarakat dan diduga melanggar ketentuan yang berlaku.
Satgas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghentikan tiga perusahaan yang diduga melakukan investasi bodong. Cara perusahaan tersebut dengan menghimpun dana masyarakat yang berpotensi merugikan masyarakat dan diduga melanggar ketentuan yang berlaku.
Tiga perusahaan tersebut yaitu Koperasi Harus Sukses Bersama (Penyertaan Modal), PT Multi Sukses Internasional dan www.assetamazon.com.
Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing mengatakan keputusan penghentian kegiatan usaha tiga entitas tersebut diambil berdasarkan pengaduan dan/atau pertanyaan yang disampaikan oleh masyarakat melalui media cetak maupun elektronik, serta hasil dari pemantauan dan pemeriksaan langsung oleh Satgas Waspada Investasi.
"Satgas Waspada Investasi telah meminta keterangan dan memanggil entitas tersebut untuk menjelaskan legalitas dan kegiatan usaha yang telah dilakukan," katanya.
Dalam pemanggilan itu, Koperasi Harus Sukses Bersama dan PT Multi Sukses Internasional menghadiri undangan Satgas Waspada Investasi dan mengakui bahwa kegiatan penyertaan modal yang dilakukannya tidak memiliki izin dari otoritas yang berwenang.
Setelah melakukan kajian, Satgas Waspada Investasi menyatakan bahwa entitas tersebut harus menghentikan kegiatan usahanya. Satgas meminta masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan investasi dengan tiga entitas tersebut dan berhati-hati terhadap kegiatan yang menyerupai tiga entitas tersebut.
"Apabila masyarakat menemukan kegiatan tersebut dihimbau untuk melaporkan kepada Satgas Waspada Investasi," kata Tongam.
Satgas Waspada Investasi sejak awal 2017 telah mengentikan kegiatan usaha 29 entitas dan akan terus memantau serta mencari informasi tentang kegiatan investasi ilegal dari berbagai sumber di masyarakat.
Jika menemukan tawaran investasi yang mencurigakan, masyarakat bisa mengkonsultasikan atau melaporkan kepada Layanan Konsumen OJK 1500655, email konsumen@ojk.go.id atau waspadainvestasi@ojk.go.id.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
-
Kenapa Pakuwon Group optimis membangun IKN? “Sejak dimumumkan pembangunan IKN, kami melihat peluang yang besar di daerah tersebut. Sekarang saja, hotel-hotel di Balikpapan selalu ramai sejak adanya pembangunan. Selain itu bersama arsitek kami, kami melihat bahwa countour tanah di Kalimantan begitu unik sehingga mendorong kami untuk melahirkan desain yang sangat unik di Indonesia,“ kata Alexander.
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Bagaimana Indra Kenz, Doni Salmanan, dan Wahyu Kenzo mempromosikan investasi bodong mereka? Indra Kenz kerap membuat konten yang memamerkan harta seperti rumah mewah, mobil sport hingga fashion branded.
Baca juga:
Literasi rakyat rendah buat perusahaan RI banyak dikuasai asing
Blak-blakan Menko Luhut soal peringkat investment grade S&P untuk RI
Dampingi Raja Swedia, 16 perusahaan minat investasi di Bandung
Kejagung siap dampingi Indonesia Power soal kontrak dengan asing
Pengusaha Arab Saudi tak tahu syarat dan informasi investasi di RI
Indonesia berpeluang tingkatkan pasar ekspor ke Arab Saudi
Aturan berbelit kerap buat investor Timur Tengah tak minat masuk RI