Tak Lakukan ini, Indonesia Akan Masuk Jebakan Kelas Menengah
Pemerintah mengimbau seluruh pengusaha mau mengadopsi ekonomi hijau, dan tidak terjebak dalam pola business as usual. Jika tidak, Indonesia bakal terus terjebak dalam perangkap negara kelas menengah (middle income trap) hingga 2045.
Pemerintah mengimbau seluruh pengusaha mau mengadopsi ekonomi hijau, dan tidak terjebak dalam pola business as usual. Jika tidak, Indonesia bakal terus terjebak dalam perangkap negara kelas menengah (middle income trap) hingga 2045.
Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas, Medrilzam mengatakan, pihaknya sudah coba membuat proyeksi bagaimana proses bila Indonesia tidak melakukan perubahan-perubahan pola bisnis dari konservatif menuju ekonomi hijau.
-
Kenapa kelas BPJS dihapus? Irsan mengatakan, untuk penyesuaian iuran ini masih perlu diskusi lebih lanjut.
-
Kapan kelas BPJS dihapus? Sehingga, Rizzky memastikan besaran iuran sekarang masih tetap sama dengan apa yang sudah berlaku selama ini."Untuk iuran masih tetap, karena tidak ada penghapusan kelas otomatis untuk iuran, ini masih mengacu kepada Perpres yang masih berlaku yaitu Perpres 64 tahun 2020 jadi masih ada kelas dan iuran masih sama," kata Irsan di kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (15/5).
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Apa yang dihasilkan warga binaan di Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang? Berbekal limbah koran bekas, sebuah karakter kartun lucu nan cantik berhasil diciptakan.
-
Siapa yang terlibat dalam kampanye edukasi "Waspada dan Kenali Modus Palsu #BilangAjaGak"? Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa BRI sebagai bank yang concern terhadap segala jenis kejahatan perbankan, terus mengedukasi nasabahnya melalui berbagai kanal, baik media konvensional maupun media sosial. "Melalui campaign ini, diharapkan awareness dan kewaspadaan masyarakat semakin meningkat, terutama dalam mengenali modus dan praktik penipuan," ujarnya.
-
Di mana Sekolah Gendhis? Sekolah Gendhis berada di Magelang, Jawa Tengah.
"Bila kita masih business as usual, tentunya emisi GRK kita makin lama makin meningkat. Meskipun intensitas emisi gas rumah kaca kita menurun, tapi ini kelihatannya proyeksi emisi kita akan sangat banyak didominasi oleh sektor energi. Ini perlu kita sikapi dengan baik," imbuhnya dalam sesi webinar, Kamis (6/1).
Tingginya emisi gas rumah kaca (GRK) lantas akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Bila itu terjadi, Medrilzam memprediksi pertumbuhan ekonomi jangka panjang akan terjebak di kisaran 4 persen per tahun hingga 2060.
"Dari hasil proyeksi, apabila kita masih business as usual, kelihatannya target visi 2045 (keluar dari middle income trap) yang dicanangkan oleh pak Presiden kelihatannya tidak akan tercapai," ujar dia.
"Terutama pada pendapatan per kapita kelihatannya tidak akan tercapai di level USD 12-13 ribu. Ini sebenarnya level di mana kita bisa lepas dari middle income trap. Kalau kita masih business as usual, pola-polanya tidak akan tercapai seperti apa yang sudah kita rencanakan sebelumnya," tuturnya.
Indonesia Butuh Terobosan
Dengan pola business as usual, rata-rata laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Indonesia berkisar 5 persen per tahun. Otomatis, Indonesia masih bakal terkurung dalam middle income trap hingga 2045.
Oleh karenanya, Medrilzam ingin adanya strategi transformasi ekonomi untuk mencapai LPE yang lebih tinggi dari business as usual, agar visi Indonesia Maju 2045 bisa benar-benar tercapai.
"Ekonomi hijau dan rendah karbon adalah salah satu strategi utama yang telah didapuk Presiden Jokowi untuk mewujudkan transformasi ekonomi jangka menengah-panjang, yang dicapai melalui framework pembangunan rendah karbon," paparnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com