Tak Mau Tergantung Impor, Ini Strategi Holding PTPN Kerek Produksi Gula Nasional
Holding PTPN mengambil langkah cepat dan terukur dengan melihat semua peluang yang ada. Selain itu, kata Ghani, Holding Perkebunan akan mengurangi risiko-risiko yang berpotensi muncul sehingga tujuan utama transformasi bisnis gula tetap tercapai.
Ketahanan gula konsumsi nasional menjadi salah satu fokus utama bagi Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero). Berbagai langkah ditempuh untuk menjawab tantangan ini, melalui transformasi perusahaan terutama dalam menjalankan bisnis gula.
Dalam Webinar yang digelar Pusat Kajian Kebijakan Pertanian UGM, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani mengatakan, produksi gula nasional sejak 1930 sampai dengan 2020, cenderung mengalami penurunan. Kondisi ini perlu diperbaiki, sehingga negara tidak tergantung pada gula impor.
-
Apa yang digugat Nurul Ghufron ke PTUN? Dalam upaya gugatan yang diajukan oleh Ghufron yakni berkaitan dengan aturan Dewas KPK yang tidak bisa lagi mengenakan sanksi etik ketika pelanggaran etik yang dilaporkan ke sudah kedaluwarsa.
-
Apa yang dijamin Heru Budi terkait TK Gudang Peluru? "Enggak ada. Dari awal enggak ada niatan itu (gusur)," kata Heru Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, memastikan tidak bakal menggusur Taman Kanak-kanak (TK) Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan karena aktivitas revitalisasi taman di kawasan tersebut.
-
Apa itu Gulo Puan? Konon, kudapan manis yang satu ini merupakan makanan legendaris, sebab dulunya menjadi kudapan para bangsawan dan raja Kesultanan Palembang.
-
Kapan Nurul Ghufron kalah di PTUN? Putusan tersebut telah diputus hakim PTUN pada Selasa (3/9).
-
Di mana PTPS bertugas selama Pemilu? PTPS adalah individu yang bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) selama proses pemilihan umum berlangsung.
-
Bagaimana PTPS mengawasi jalannya Pemilu? Untuk mencegah dugaan pelanggaran Pemilu, PTPS harus melakukan pengawasan yang ketat pada setiap tahapan pemungutan suara, termasuk pengawasan terhadap penyelenggaraan pemilu, pemilih, dan tim kampanye.
"Kami sangat miris melihat perkembangan industri gula, sejak tahun 1930 yang terjadi adalah penurunan produktivitas. Kami berdiskusi dengan para pakar dan kami sepakat bahwa PTPN harus menjadi backbone kemandirian gula nasional," papar Abdul Ghani di Jakarta, Jumat (24/9).
Menjawab permasalahan tersebut, Holding PTPN mengambil langkah cepat dan terukur dengan melihat semua peluang yang ada. Selain itu, kata Ghani, Holding Perkebunan akan mengurangi risiko-risiko yang berpotensi muncul sehingga tujuan utama transformasi bisnis gula tetap tercapai.
"Adapun empat tujuan utama trasformasi bisnis gula PTPN yakni mewujudkan kemandirian gula konsumsi, mengurangi impor gula, meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga stabilitas harga gula ritel," jelas Abdul Ghani.
Dalam mewujudkan tujuan tranformasi bisnis gula, Holding PTPN melakukan restrukturisasi bisnis gula, sebagai langkah strategis menjawab tantangan ketahanan gula konsumsi nasional. Restrukturisasi bisnis gula tersebut merupakan bagian dari 88 Program Strategis Kementerian BUMN, Kabinet Indonesia Maju 2020-2024.
"Salah satu langkah strategis yang dilakukan Holding Perkebunan Nusantara adalah penandatanganan akta notaris pendirian Sugar Co,. bertepatan dengan HUT RI ke-76, 17 Agustus lalu. Akta notaris tersebut menandai terbentuknya entitas baru bernama PT Sinergi Gula Nusantara," imbuh Abdul Ghani.
Transformasi Bisnis
PT Sinergi Gula Nusantara merupakan gabungan tujuh PTPN pengelola perkebunan tebu, yaitu PTPN II di Sumatera Utara, PTPN VII di Lampung, PTPN IX di Jawa Tengah, PTPN X, PTPN XI, dan PTPN XII di Jawa Timur, serta PTPN XIV di Sulawesi Selatan.
Menurut Ghani, restrukturisasi bisnis gula juga merupakan bagian dari langkah transformasi bisnis yang sudah dilakukan Holding Perkebunan Nusantara.
Transformasi tersebut terdiri dari lima strategi, yang meliputi tiga strategi utama; Optimalisasi Portfolio & Operational Excellence, Commercial Excellence & Ekspansi Hilir dan Optimalisasi Aset & Kemitraan Strategis dan dua strategi pendukung yaitu; Pengembangan Kapabilitas dan Budaya & Peningkatan System dan Teknologi.
(mdk/idr)