Tanah Papua berpotensi besar jadi pengembang komoditas sayuran
Melihat potensi itu, Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS) bersama dengan produsen benih sayuran tropis PT East West Seed Indonesia (Ewindo) telah membina dan mendampingi sebanyak 5.051 petani di Papua sejak 2016 lalu.
Propinsi Papua dinilai menyimpan potensi besar untuk pengembangan komoditas sayuran seperti bawang merah dan kol sehingga kebutuhannya dapat dipenuhi sendiri, tidak lagi dipasok dari daerah lain. Salah satunya pendukungnya lahan yang masih luas.
Melihat potensi itu, Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS) bersama dengan produsen benih sayuran tropis PT East West Seed Indonesia (Ewindo) telah membina dan mendampingi sebanyak 5.051 petani di Papua sejak 2016 lalu.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Bunga Amarilis di taman Pak Sukadi mekar? Saat ini, bunga-bunga Amarilis yang berada di taman itu sedang bermekaran.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
Sinergi ini terus menunjukkan komitmennya dalam membantu mewujudkan kemajuan sektor hortikultura nasional melalui penyediaan benih unggul berkualitas, aplikasi inovasi dan teknologi serta pembinaan petani. Semua itu diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus mendukung pencapaian program pemerintah dalam hal kedaulatan pangan.
"Melalui program alih teknologi dan penggunaan benih unggul berkualitas, kami optimistis program ini dapat berkontribusi bagi ketahanan pangan di wilayah Papua. Lebih dari itu ketika kesejahteraan petani sayuran meningkat perekonomian di perdesaan juga akan ikut tumbuh," ucap Ketua YBTS, Edwin Saragih dikutip dari keterangannya di Jakarta, Rabu (8/8).
Belum lama ini, YBTS bersamaPT East West Seed Indonesia (Ewindo) menggelar expo dan kegiatan pembinaan petani bertema 'Mari Menanam Sayuran untuk Meningkatkan Pendapatan dan Gizi Keluarga' yang bertempat di Kampung Air Mandidi, Distrik (Kecamatan) Teluk Kimi, Kabupaten Nabire, Papua Barat. Acara ini dihadiri oleh 116 orang petani yang berasal dari sejumlah Kampung di wilayah Distrik Teluk Kimi, Makimi, Nabire Barat dan Kota Nabire.
"Expo ini bertujuan untuk mengenalkan teknologi budidaya dan varietas-varietas hortikultura khususnya sayuran unggul kepada para petani yang hadir, sehingga bisa menjadi ajang edukasi pada petani agar lebih tangguh dan adaptif terhadap kondisi iklim yang pada ujungnya mampu meningkatkan kesejahteraan mereka," ujar Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan Kab Nabire, Daniel Mandiwa.
Pada expo yang digelar di area seluas 1.000 meter persegi ini, ditampilkan sekitar 9 varietas sayuran unggul berkualitas. Varietas sayuran unggul tersebut antara lain jagung manis bertongkol BONANZA F1, cabai tahan keriting LABA F1, Tomat Tahan Virus SERVO F1 dan TYMOTI F1, kangkung darat BANGKOK LP1, Cabai Rawit DEWATA 43 F1, bunga kol PM 126 F1, kubis dataran rendah SEHATI F1, dan paria RADEN F1.
Selain mengenalkan varietas-varietas unggul, pada expo ini pihak YBTS bersama Ewindo juga memberikan sejumlah pengetahuan tentang cara bertanam yang baik kepada petani diantaranya melalui sekolah lapang dan demo-plot. Selain itu juga dilakukan upaya peningkatan akses petani terhadap data dan informasi iklim, peningkatan pendapatan petani termasuk pendampingan pengolahan dan pengemasan produk pertanian serta membuka akses pasar melalui pengenalan aplikasi SIPINDO.
"Dengan pendampingan teknis dan edukasi yang baik, kami optimistis petani akan mampu menjadi lebih baik serta meningkat kesejahteraannya."
Baca juga:
Sejak 2015, tren impor pangan RI terus meningkat hingga 10 persen
5 Cerita fantastis Mentan Amran soal terwujudnya swasembada pangan di era Jokowi
Pakai teknologi terkini, mesin pertanian karya anak bangsa tak kalah dari milik asing
Kementan diminta evaluasi distribusi jagung hibrida UPSUS
Lahan sempit & penggunaan pestisida berlebihan hambat Ketahanan Pangan
Impor pangan terus meningkat tiap tahun, bisakah Indonesia swasembada?