Tangis Helmy Yahya dan Karyawan Pecah di DPR: Saya Terlanjur Jatuh Cinta TVRI
Helmy menutup keterangannya dengan mengatakan bahwa perjuangannya membahas pemecatan oleh Dewas (Dewan Pengawas) adalah untuk memperjuangkan pegawai TVRI.
Suasana ruang rapat Komisi I DPR tiba-tiba berubah haru saat mantan Helmy Yahya hendak menutup keterangannya terkait mengenai kisruh di TVRI.
Dengan suara bergetar, Helmy mengatakan bahwa dirinya sudah terlanjur jatuh cinta dengan TVRI.
-
Kapan Putri Helmy Yahya menikah? Pada hari Sabtu (2/12/2023), Helmy Yahya berbagi momen bersejarah ketika calon suami putrinya mengikuti proses mualaf di Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana hubungan Tantowi dan Helmy Yahya? Sudah jadi rahasia umum kalau Tantowi dan Helmy Yahya memiliki hubungan yang sangat akrab sebagai kakak beradik.
-
Kapan Si Huma pertama kali tayang di TVRI? Si Huma tayang pertama kali di TVRI pada 30 Maret 1983 setiap hari Minggu pagi.
-
Kapan TVRI pertama kali mengudara? Sebagai jaringan televisi pertama di Indonesia, TVRI perdana mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962.
-
Kenapa Helmy Yahya ingin membantu para UMKM dan anak muda? “Tidak semuanya harus diukur dengan fee, Saya ingin membantu UMKM & anak muda," kata Helmy Yahya dalam keterangan tertulisnya.
-
Bagaimana TVRI mulai dibangun? Pada tanggal 25 Juli 1961, Menteri Penerangan mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Penerangan Republik Indonesia (SK Menpen) No. 20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2TV).
"Saya terus terang, terlanjur jatuh cinta dengan TVRI. Saya menangis tadi," kata Helmy di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (28/2).
Helmy menutup keterangannya dengan mengatakan bahwa perjuangannya membahas pemecatan oleh Dewas (Dewan Pengawas) adalah untuk memperjuangkan pegawai TVRI. "Lihat di Balkon itu, untuk mereka saya berjuang," kata Helmy disusul tepuk tangan dan isak tangis pegawai TVRI yang berada di Balkon Komisi I DPR.
Rapat lantas ditutup oleh pimpinan Komisi I, para pegawai TVRI langsung turun ke ruang rapat untuk menyalami, memberikan bunga pada Mantan Dirut mereka. Isak tangis mewarnai ruang rapat komisi II.
Sebelum pernyataan penutup tersebut, Helmy Yahya menyatakan bahwa gugatan yang dia layangkan pada Dewas terkait pemecatan bukan untuk pribadinya sendiri. Sebab, secara pribadi dia mengaku sangat sulit menjadi dirut TVRI.
"Saya tidak berharap kita kembali jadi dirut, Demi Allah berat Pak. Saya mau kembali jadi Dirut, asal tata kelola diperbaiki dong. Saya keluar kota saja harus izin ngapain," katanya.
Disebut Kasus Mirip Jiwasraya
Dewan Pengawas menilai TVRI berpotensi seperti kasus gagal bayar asuransi Jiwasraya. Sebab, TVRI di bawah kepemimpinan Helmy Yahya membeli hak siar liga Inggris yang dinilai sangat mahal. Liga Inggris ini yang jadi salah satu alasan Dewas memecat Helmy sebagai direktur utama.
Helmy menjawab tuduhan tersebut dalam rapat dengar pendapat di Komisi I DPR. Menurutnya, perbandingan yang berbeda jauh antara gagal bayar Jiwasraya dengan pembelian liga Inggris.
"Kalau kami dianggap kami gagal bayar seperti Jiwasraya, Masya Allah! itu dua perbandingan yang sangat berbeda," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/1).
Dia menjelaskan, TVRI tidak dalam keadaan gagal bayar. Melainkan, hanya menunda pembayaran hak siar liga Inggris. Helmy menjelaskan, Mola TV sebagai rekanan pemegang hak siar liga Inggris yang dibeli oleh TVRI tidak mempermasalahkan penundaan pembayaran.
"Mola TV yang kami utangi pun enggak apa apa ini business as usual, meleset sedikit ga ada masalah," ucapnya.
Helmy menjelaskan, penundaan pembayaran karena TVRI menggunakan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) untuk membeli hak siar liga Inggris. PNBP disetor ke negara akhir tahun dan tak bisa TVRI ambil kembali.
"Tapi Mola TV sangat maklum, kami punya suratnya kalau mereka tidak apa. Karena ini business as usual," ucapnya.
Helmy juga menuturkan, pembelian hak siar liga Inggris itu sudah dikonsultasikan dengan anggota BPK Achsanul Qosasi dan direktur anggaran TVRI. Namun ditekankan untuk menggunakan PNBP ketika membeli hak siar.
"Apakah konyol kami dari PNBP? tidak. PNBP TVRI itu penerimaan anggaran sekitar USD 150 miliar. Kami boleh ambil 120 miliar. Kalau hanya akan membayar liga Inggris seharga USD 2 juta, USD 28 miliar kecil itu. Pasti kami bisa bayarkan," tegasnya.
Reporter: Delvira
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)