Target Produksi 1 Juta Barel Minyak/Hari, PHR Bidik Sumur-Sumur Baru di Blok Rokan
Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan (PHR), Jafee A. Suardin membidik, sejumlah sumur-sumur baru di wilayah Blok Rokan. Blok Rokan digadang menjadi salah satu potensi penghasil lifting minyak terbesar pasca alih kelola.
Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan (PHR), Jafee A. Suardin membidik, sejumlah sumur-sumur baru di wilayah Blok Rokan. Blok Rokan digadang menjadi salah satu potensi penghasil lifting minyak terbesar pasca alih kelola.
Dia menyebut telah menyiapkan rencana jangka panjang untuk mengejar target lifting minyak 1 juta BOPD di 2030.
-
Di mana letak KWT Mina Lestari 012? Masyarakat bisa datang langsung ke KWT Mina Lestari, Jalan Mina Raya II RW 012, Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, jam berapa pun untuk menikmati terapi Leuhang
-
Kapan Mikha Tambayong mulai bertugas? Perempuan kelahiran Jakarta 15 September 1994 ini mulai aktif berdinas sejak Mei 2023.
-
Kenapa bakwan sering menyerap minyak? Jika api kurang besar, bakwan akan menyerap minyak lebih banyak karena panas yang dihasilkan tidak mencukupi secara optimal.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Annisa Kaila mulai berakting? Ia telah memulai kariernya di dunia hiburan sejak masih berusia 8 tahun.
-
Di mana letak Kelenteng Kong Fuk Miau? Kelenteng Kong Fuk Miau, berdiri berdampingan dengan Masjid Jami dan menjadi satu-satunya kelenteng Tionghoa di Kota Muntok.
"Kami sudah membangun longterm plan, di mana potensi di Rokan pada saatnya kami develop juga, sebagai contoh misalnya ada low reservoir," katanya dalam diskusi Capaian dan Tantangan Satu Tahun Pengelolaan Blok Rokan yang digelar Reforminer Institute, Kamis (18/8).
Jafee menegaskan banyak potensi lainnya yang ada di wilayah kerja yang digarapnya. Dengan adanya pengembangan (development), banyak potensi untuk peningkatan produksi minyak, namun tak sebatas pada proses pengeboran.
"Jadi tidak hanya drillling, itu sebagian langkah, dan hanya untuk cadangan-cadangan baru," ujarnya.
Dia menerangkan, dalam upaya menjaga produksi migas ke depan, PHR telah melakukan eksplorasi sumur. Yang jadi target adalah lokasi-lokasi yang lebih baru.
"Kita lakukan drilling, targetnya itu adalah Desember-januari (mengebor di) unconventional, di mana kedalamannya 2-3 kali lipat lebih dalam," ujarnya.
"Ini sudah berjalan, jadi benar-benar kami targetkan dua sumur untuk eksplorasi di unconventional," tambahnya.
Kejar 500 Sumur
PHR menargetkan untuk mengebor 500 sumur di 2022 di Wilayah Kerja atau Blok Rokan di Riau. Berdasarkan hitungan PHR, 1 sumur membutuhkan biaya USD 600 ribu sampai USD 2 juta, bergantung pada kedalaman sumur.
Ini diungkapkan Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan Jaffee A. Suardin saat meninjau salah satu Rig Blok Rokan di Pekanbaru, Riau, Senin (8/8).
"Mungkin sebagai gambaran, (biaya) per sumur kurang lebih USD 600 ribu sampai USD 2 juta tergantung kedalaman sumur tersebut. Belum nanti ada perbaikan-perbaikan infrastruktur gas," jelas dia kepada media massa sepert dikutip Selasa (9/8).
Dia mengatakan pencapaian ini terdorong dari dukungan PT Pertamina sebagai induk usaha dan pemerintah terkait investasi produksi migas.
PHR mencatatkan tingkat produksi sekitar 161 ribu BOPD (barel minyak per hari), jauh lebih baik dibandingkan prediksi yang berada di kisaran 142 ribu BOPD jika tidak melakukan kegiatan masif dan agresif.
Produksi WK Rokan saat ini berkontribusi sekitar seperempat dari total produksi minyak nasional.
Sejak hari pertama alih kelola, PHR langsung tancap gas dengan rencana kerja yang masif dan agresif melalui target pengeboran 400 hingga 500 sumur baru pada tahun 2022. Jumlah rig pengeboran meningkat dari 9 rig menjadi 21 rig pada saat ini.
Jumlahnya akan terus ditambah menjadi hingga 27 rig pada akhir tahun. Begitu juga dengan jumlah rig kerja ulang dan perawatan sumur (WO/WS), dari 25 rig kini menjadi 32 rig WO/WS.
Reporter: Arief Rahman
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)