Tekan Impor, Pemerintah Bakal Genjot Produk TIK Dalam Negeri
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Pemerintah berupaya tidak akan mengimpor produk untuk bidang pendidikan khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Pemerintah berupaya tidak akan mengimpor produk untuk bidang pendidikan khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
"Jadi harus di basmi Orang-orang yang masih bermain-main di sini khususnya produk teknologi informasi dan komunikasi masih rendah, jika dibandingkan dengan produk impor," kata Luhut dalam Konferensi Pers Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri pada Sektor Pendidikan, Kamis (22/7).
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Teknologi apa yang dipelajari oleh orang-orang Palestina di Indonesia? Mengutip situs Kementerian Pertanian, Selasa (21/11), 10 orang asal Palestina belajar di Indonesia mengenai teknologi Inseminasi Buatan.
-
Bagaimana Jokowi ingin mendorong riset dan pengembangan produk teknologi lokal? Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
-
Apa yang menjadi keunggulan teknologi PLTU Batang? PLTU Batang menggunakan teknologi mutakhir terbesar di Asia Tenggara untuk saat ini, yaitu Ultra Super Critical, yang memberikan tingkat efisiensi yang tinggi dan memberikan dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan dengan teknologi PLTU sebelumnya.
-
Apa yang menjadi kekhawatiran Jokowi tentang penggunaan perangkat teknologi di Indonesia? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5). "Ini sayangnya perangkat teknologi dan alat komunikasi yang kita pakai masih didominasi barang-barang impor dan nilai defisit perdagangan sektor ini hampir 2,1 miliar US Dollar lebih dari 30 triliun Rupiah," ujarnya.
-
Kenapa Jokowi ingin Indonesia menjadi produsen dalam industri teknologi? "Kita tidak boleh hanya menjadi penonton, kita tidak boleh hanya menjadi pasar, dan kita harus jadi pemain, menjadi produsen," kata Jokowi.
Dia menegaskan oleh karena itu, tujuan utamanya adalah meningkatkan penggunaan produk TIK dalam negeri di bidang pendidikan melalui pengadaan barang pemerintah yang ditargetkan Rp 17 triliun sampai tahun 2024. "Saya kira selama 4 tahun ke depan itu kita belanjakan segitu banyak. Kita mau ini sebanyak mungkin secara bertahap nanti kita buat dalam negeri," ujarnya.
Adapun secara rinci Luhut menyebutkan untuk anggaran 2021 total kebutuhan Kemendikbud ristek dan Pemerintah Daerah untuk pengadaan laptop sejumlah 431.730 unit (Rp 3,7 triliun), terdiri dari 189.165 unit Rp 1,3 triliun melalui APBN 2021, dan 242.565 unit Rp 2,4 triliun melalui DAK fisik pendidikan.
"Saat ini telah dilakukan pernyataan kontrak atas penggunaan PDN senilai Rp 1,1 triliun," imbuhnya.
Selain itu, saat ini terdapat enam produsen laptop dalam negeri dengan nilai TKDN 25 persen dan telah memenuhi kebutuhan pengadaan Kemendikbud Ristek dan Pemda pada 2021. "Kesiapan produksi laptop dalam negeri adalah 351.000 unit pada September 2021 dan total sebanyak 718.100 unit pada November 2021," jelasnya.
Dia menjelaskan, Pemerintah Daerah berkewajiban untuk mengalokasikan DAK fisik pendidikan untuk membeli produk dalam negeri sebagaimana yang telah dilakukan oleh Kemendikbud Ristek untuk membelanjakan laptop PDN 100 persen.
"Selain itu, Pemerintah berupaya mempersiapkan kemampuan riset dalam negeri untuk meningkatkan kandungan TKDN agar dapat memproduksi laptop Merah Putih mulai dari desain hingga pengembangannya," ujarnya.
Misalnya Laptop produksi dalam negeri sudah dibuat oleh ITB, ITS, dan UGM bekerja sama dengan industri TIK dalam negeri membentuk konsorsium untuk memproduksi tablet dan laptop Merah Putih dengan merek Dikti Edu. "Saya kira zamannya Menteri Nadiem elok kalau ini sudah mulai diluncurkan," imbuhnya.
Di sisi lain, Luhut menegaskan bahwa industri wajib melakukan offset agreement untuk meningkatkan R&D, dengan mengikutsertakan vokasi dan pendidikan tinggi yang dituangkan dalam kontrak pemesanan.
Adapun Pemerintah tengah berupaya membangkitkan industri TIK dalam negeri melalui berbagai program, antara lain (1) penyediaan akses pasar, (2) penyerapan PDN melalui pengadaan barang/jasa pemerintah, (3) peningkatan kapasitas SDM, bekerja sama dengan sekolah vokasi, perguruan tinggi, dan industri, dan (4) akses permodalan.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Indonesia Incar Pasar Malaysia Hingga Jepang untuk Pasarkan Produk Lada
Wapres Ma'ruf: Gernas BBI Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Penjualan Tembus USD 40,19 Juta, Produk Kopi Sumut Didorong Perluas Pasar Ekspor
7 Strategi Pemerintah Jokowi Dukung Pengembangan Industri Alkes Dalam Negeri
Menperin Target 9.000 Produk Alkes Punya Sertifikat TKDN di Atas 1 Persen