Tekan Penggunaan LPG, Negara Mampu Hemat Capai Rp20 T per Tahun
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah tengah merancang peralihan penggunaan Liquified Petroleum Gas (LPG) menjadi Dimethyl Ether (DME). Peralihan tersebut akan menghemat pengeluaran negara sebesar Rp20 triliun per tahun.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah tengah merancang peralihan penggunaan Liquified Petroleum Gas (LPG) menjadi Dimethyl Ether (DME). Peralihan tersebut akan menghemat pengeluaran negara sebesar Rp20 triliun per tahun.
"Kita akan melakukan efisiensi besar-besaran, karena harga DME tidak sebesar harga LPG," kata Menteri Bahlil dalam diskusi Berita Satu, Jakarta, Selasa (23/11).
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Di mana Ellyas Pical lahir? Lahir pada 24 Maret 1960 di Ullath, Saparua Timur, Maluku Tengah, ia adalah juara dunia tinju pertama dari Indonesia.
-
Apa yang Bahlil paparkan? Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi dalam acara 'Trinegah Political and Economic Outlook 2024', Jakarta, Rabu (31/1).
-
Kapan Sagil lahir? Mengutip Instagram @majeliskopi, Sabtu (11/5), Sagil diketahui kelahiran Desa Belui pada 7 Juni 2012 lalu.
-
Apa yang diminta oleh Partai Golkar kepada Bahlil? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Kapan Belva Ugraha lahir? Dengan cepat, pria yang lahir pada tahun 2001 ini telah tumbuh menjadi dewasa dan terlihat seperti kakak-adik dengan Abimana.
Menteri Bahlil mengatakan, selama ini pemerintah mengimpor LPG sebesar 5,5 juta hingga 6 juta ton per tahun. Di saat yang sama, pemerintah juga menghabiskan sekitar Rp12 triliun per 1 juta ton untuk memberikan subsidi bagi warga tidak mampu.
"Kalau kali 5,5 juta ton, sekitar Rp60 sampai Rp70 triliun habis untuk subsidi LPG," katanya.
Menteri Bahlil melanjutkan, harga LPG di pasaran dunia yaitu USD850 per ton. Sementara harga DME lebih rendah yaitu sekitar USD650 sampai USD700 per ton.
Perbandingan harga tersebut, membuar pemerintah mengambil kebijakan untuk menyiapkan DME yang merupakan produk dari hilirisasi batu bara kalori rendah untuk menggantikan LPG.
Tahun Depan, LPG 3 Kg Akan Hanya Dijual untuk Masyarakat Miskin Terdaftar di DTKS
Pemerintah akan mengubah skema penyaluran subsidi LPG 3 Kilogram (Kg) pada tahun depan. Penyalurannya akan dilakukan berbasis target penerima agar lebih tepat sasaran.
"Sejalan dengan upaya penyaluran LPG lebih tepat sasaran, serta menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat, maka pada RAPBN 2022, kebijakan subsidi LPG 3 Kg adalah pemerintah secara bertahap dan berhati-hati akan mengupayakan pelaksanaan transformasi kebijakan subsidi LPG 3 Kg tepat saran dan menjadi berbasis target penerima," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM), Arifin Tasrif, dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII pada Kamis (26/8).
Target penerima tersebut akan berdasarkan pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Transformasi kebijakan ini, kata Menteri Arifin, akan dilakukan secara bertahap dan berhati-hati dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat.
Kementerian ESDM mencatat kuota volume LPG 3 Kg pada APBN 2021 sekitar 7,50 juta MTon. Realisasi sampai Juli 2021 sudah mencapai 4,30 juta MTon, sedangkan outlook sampai akhir 2021 sebesar 7,40 juta MTon.
"Dengan mempertimbangkan realisasi dan outlook tahun 2021, maka pemerintah mengusulkan volume LPG 3 Kg dalam RAPBN 2022 sebesar 8 juta MTon," kata Menteri Arifin.
Sementara itu, terkait dengan volume BBM bersubsidi, kuota volume BBM bersubsidi pada tahun anggaran 2021 sebanyak 16,3 juta kiloliter. Realisasinya sampai Juli 2021 tercatat 8,84 juta kiloliter, sedangkan outlook volume BBM bersubsidi pada tahun ini 15,17 juta kiloliter.
"Dengan mempertimbangkan realisasi dan outlook tahun 2021, maka volume BBM bersubsidi yang diusulkan dalam RAPBN tahun anggaran 2022 menjadi sebesar 15,58 juta kiloliter," ungkap Menteri Arifin.
(mdk/bim)