Ternyata 70 Persen Gedung di Kota Tua Jakarta Milik Perusahaan BUMN, Bakal Ada Alih Kelola?
Erick berkelakar, jika BUMN diminta mengelola Kota Tua seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII), hal itu patut dipertimbangkan.
Erick Thohir melihat peluang untuk BUMN ikut serta mengelola kawasan tersebut.
Ternyata 70 Persen Gedung di Kota Tua Jakarta Milik Perusahaan BUMN, Bakal Ada Alih Kelola?
Ternyata 70 Persen Gedung di Kota Tua Jakarta Milik Perusahaan BUMN, Bakal Ada Alih Kelola?
- Menteri Erick Tawarkan 20 Aset BUMN di Sekitar Monas, Ada Gedung Pertamina, Telkom, BSI hingga Menara Danareksa
- Geledah Rumah Dinas Menteri Desa Abdul Halim Iskandar, KPK Sita Uang Tunai dan Barang Bukti Elektronik
- Tersisa 6 Bulan, Begini Rupa Pembangunan IKN Nusantara yang Bakal Gelar HUT RI Ke-79
- Gagasan 40 Kota Selevel Jakarta ala Cak Imin, Timnas AMIN Beberkan Sumber Anggarannya
Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut mayoritas gedung di kawasan wisata Kota Tua, Jakarta, dimiliki oleh perusahaan pelat merah.
Maka dari itu, dia melihat peluang untuk BUMN ikut serta mengelola kawasan tersebut.
Dia mengatakan, ada 70 persen bangunan di Kota Tua yang dimiliki oleh BUMN. Salah satunya adalah gedung milik PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI.
Erick berkelakar, jika BUMN diminta mengelola Kota Tua seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII), hal itu patut dipertimbangkan.
“Kalau BUMN disuruh mengelola Kota Tua seperti Taman Mini, yaa boleh dipikirkan. Karena gedungnya di sana 70 persen (milik) BUMN," ujar Erick usai Groundbreaking Gedung BNI di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang, Banten, Selasa (20/2).
Diketahui, TMII sendiri dikelola oleh PT Bhumi Visatanda Indonesia (Bhiva), sebuah anak usaha dari PT Taman Wisata Candi (TWC). TWC merupakan bagian dari Holding BUMN Industri Aviasi dan Pariwisata, InJourney.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, kantor di kawasan Kota Tua akan dialihfungsikan. Sebab, fungsi komersial kantor wilayah (kanwil) di sana sudah semakin menurun.
Nantinya, fungsi kantor itu akan dipindahkan ke gedung baru di PIK 2 yang baru dibangun. Sementara itu, gedung heritage di Kota Tua akan dijadikan pendukung kawasan wisata tersebut.
"Karena di sana itu Kota Tua, jadi (gedung) heritage itu akan dipergunakan sebagai kawasan Kota Tua. Jadi untuk komersialnya udah sulit, untuk parkir udah gak mungkin, banyak pedestrian, jadi arahnya memang kantor sana yang kanwil Kota itu akan kita pindahkan ke sini juga (PIK 2)," jelasnya.