Ternyata Indonesia Paling Banyak Impor Terigu, Gula, Kedelai, hingga Susu
Diharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.
Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) mencatat banyak bahan baku makanan di Indonesia yang perlu diimpor.
Ketua Umum GAPMMI, Adhi S. Lukman mengatakan tepung terigu dan gula merupakan bahan makanan yang paling banyak diimpor.
- Brazil Kucurkan Investasi Rp4,5 Triliun dan Kirim 100.000 Sapi ke Indonesia, Buat Apa?
- Indonesia Sebenarnya Bisa Tak Impor Beras, Caranya Setop Buang Makanan
- Indonesia Dibanjiri Produk Tekstil Impor Hingga Berujung PHK, Ternyata Ini Penyebabnya
- Indonesia Bakal Produksi Emas Batangan 50 Ton per Tahun
"Kalau kita bahan baku utama seperti terigu ya udah pasti 100 persen, karena kita tidak punya gandum. Gula buat industri makanan-minuman juga 100 persen" ucap Adhi dalam Konferensi Pers Food Ingredients Asia (Fi Asia) 2024, di Jakarta, Senin (22/7).
Tak cuma itu, dia mencatat impor untuk garam dan kedelai pun ditaksir mencapai 70 persen kebutuhan industri. Termasuk impor susu yang belakangan ini juga digadang akan menopang program minum susu gratis di pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
"Susu yang sekarang didengung-dengungkan untuk (program) minum susu gratis juga 80 persen bahan bakunya masih impor, jadi banyak," paparnya.
Di sisi lain, bahan baku industri makanan dan minuman ini juga banyak yang dipasok dari impor. Mulai dari perisa, pengawet, hingga pengatur asam sebagai campuran bahan baku lainnya.
"Termasuk ingredietns, ingredients ini juga masih banyak yang impor mulai dari flavour, pengawet, pengatur asam dan lain sebagainya itu banyak sekali yang harus diimpor, kita masih kekurangan," urai Adhi.
Sebagai salah satu solusinya, Adhi meminta adanya realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri. Utamanya dalam upaya untuk meningkatkan industri lokal pemasok bahan baku.
"Inilah tantangan kita. Jadi, kita berharap setiap food ingredients, kami selalu mengingatkan bahwa principal-pincipal dari luar negeri kalau bisa investasi di sini supaya bisa lebih menjaga keberlanjutan di dalam negeri dan memenuhi kebutuhan industri di dalam negeri yang cukup besar," ucapnya.
Dia mencatat sebetulnya investasi sektor ini masih menjanjikan. "Kebetulan nemang setiap tahun ada saja yang mau berinvestasi di sini, nah ini sekarang sudah mulai tumbuh induatri ingredients disini," pungkasnya.