Ternyata Ini Alasan Pekerja Paruh Waktu di Korea Selatan Merasa Senang Bekerja dengan AI
Pekerja paruh waktu menilai bekerja dengan AI dapat mengurangi stres.
Pekerja paruh waktu menilai bekerja dengan AI dapat mengurangi stres.
Ternyata Ini Alasan Pekerja Paruh Waktu di Korea Selatan Merasa Senang Bekerja dengan AI
Korea Selatan sudah cukup populer bekerja dengan teknologi tinggi.
Dalam hasil sebuah survei menunjukkan, pekerja paruh waktu di Korea Selatan sangat terbantu dengan keberadaan kecerdasan buatan (artificial intelegencce, AI), robot mesin dan sebagainya.
Melansir the Korea Herald, situs pencarian kerja Korea, Alba Cheonguk merilis hasil survei mereka dengan melibatkan 771 pekerja paruh waktu.
Hasilnya, hampir 71 persen responden memiliki pandangan positif terhadap penerapan teknologi terkini seperti robot penyajian makanan, kios di tempat mereka bekerja.
Ketika ditanya respon positi mereka terhadap robot, sebanyak 50,6 persen responden menilai bekerja dengan AI atau robot dapat mengurangi stres karena harus berhadapan langsung dengan pelanggan.
Selanjutnya, 38,2 persen merespon, bekerja dengan Ai dapat mengurangi kesalahan saat memesan atau menyajikan produk.
"Dan ini memungkinkan (pekerja) untuk fokus pada tugas yang lebih penting” demikian laporan survei.
Sekitar 88,3 persen responden mengatakan mereka merasa peningkatan penggunaan robot di bisnis lokal merupakan hal yang nyata, naik 6,4 poin persentase dari survei yang sama tiga tahun lalu.
Meskipun banyak yang berpandangan positif, 52,1 persen responden memandang penggunaan mesin dan robot sebagai ancaman terhadap stabilitas pekerjaan mereka.
Mereka yang bekerja di sektor layanan pelanggan/penjualan/penelitian kemungkinan besar berpendapat demikian (66,7 persen), diikuti oleh mereka yang bekerja di sektor pendidikan (60,6 persen).
Ketika ditanya mengapa mereka merasa terancam oleh robot di tempat kerja, 53,6 persen memilih hal ini akan menyebabkan berkurangnya pekerjaan paruh waktu.
Sekitar 45,1 persen mengatakan banyak pelanggan merasa tidak nyaman menggunakan mesin tersebut. Sementara 34,4 persen mengatakan pekerjaan mereka bertambah karena harus memberi tahu pelanggan cara menggunakan mesin tersebut."
Namun 55,6 persen dari total responden mengatakan robot dan mesin tidak dapat sepenuhnya menggantikan manusia yang bekerja paruh waktu.