Ternyata Ini Alasan Pelabuhan Merak Selalu Macet Tiap Arus Mudik
Kemacetan parah akan terjadi jika akses menuju pelabuhan Merak tidak ditata dengan baik.
Kemacetan parah akan terjadi jika akses menuju pelabuhan Merak tidak ditata dengan baik.
- Pelabuhan Merak Macet Parah, ASDP Masih Tunggu Izin Pemerintah untuk Jalankan Solusi Ini
- Tol Merak Macet, Pemudik Siapkan Sarung Jadi WC Darurat
- Pemudik Harus Istirahat, Ini Titik Lelah yang Melintas di Tol Trans Jateng
- Cegah Kemacetan Mudik, Korlantas Minta Perlintasan Sebidang Tanpa Palang Pintu Diperhatikan
Ternyata Ini Alasan Pelabuhan Merak Selalu Macet Tiap Arus Mudik
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyoroti kepadatan dan kemacetan yang kerap terjadi di Pelabuhan Merak, khususnya pada saat momen-momen tertentu semisal mudik Lebaran.
Menurut dia, kejadian itu tidak lepas dari tersambungnya Jalan Tol Trans Sumatera untuk beberapa ruas.
Kehadiran jalan tol tersebut membuat banyak orang yang hendak ke Sumatera dari Jawa kini tak lagi menjadikan transportasi udara sebagai pilihan utama.
"Tahu kenapa 2 tahun ini setiap mudik masalah terus di Merak? Karena jalan tolnya udah terhubung. Orang sekarang pilih mudik itu udah lewat mobil, ngapain lagi naik pesawat,"
kata Arya di HK Tower, Jakarta, Selasa (7/5).
"Kemarin (terhubung) sampai Palembang, tahun ini kan udah sampe Jambi. Berarti pemudik yang mau ke Jambi tahun depan mudik akan jalan tol,"
imbuhnya.
Arya menilai, kemacetan parah saat mudik di Merak bakal semakin menggila jika akses menuju pelabuhan penyeberangan tersebut tidak ditata dengan baik.
Pasalnya, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera tahap I sepanjang hampir 1.000 km ditargetkan akan rampung pada 2024 ini.
"Makannya tahun depan Merak kalau enggak ditata dengan rapi pasti akan lebih macet lagi, udah pasti. Jalan tol 1.000 km itu sepanjang Jawa itu. Orang enggak pernah terbayangkan 1.000 km bikin jalan tol, mimpi itu, dulu jawa aja. Ini pak jokowi bisa cepet bikinnya, Jawa beres, Sumatera udah 1.000 (km)," tuturnya.
Adapun pengerjaan proyek Jalan Tol Trans Sumatera tahap I sepanjang 965 km target tuntas pada akhir 2024.
PT Hutama Karya (Persero) selaku pengelola jalan tol menyebut, saat ini progres pengerjaannya sudah melebihi 90 persen.
"Sesuai target kita targetkan itu adalah 2024 selesai tahap I. Itu sekitar hampir 1.000 km. Progresnya 92 persen, (tuntas) tahun ini, akhir Desember," terang Wakil Direktur PT Hutama Karya (Persero), Aloysius Kiik Ro.
Merujuk pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 42 Tahun 2024, proyek Jalan Tol Trans Sumatera tahap I terdiri dari 14 ruas, antara lain:
Jalan Tol Medan-Binjai,
Tol Palembang-Simpang Indralaya,
Tol Pekanbaru-Dumai,
Tol Bakauheni-Terbanggi Besar.
Kemudian, ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang, Tol Pematang Panggang-Kayu Agung, Tol Kisaran-Indrapura,
Tol Kuala Tanjung-Indrapura-Tebing Tinggi-Pematang Siantar
Lalu, ruas Tol Binjai-Pangkalan Brandan (bagian dari ruas Jalan Tol Binjai-Langsa), Tol Sigli-Banda Aceh,
Tol Simpang Indralaya-Prabumulih (bagian dari ruas Jalan Tol Simpang Indralaya-Muara Enim),
Tol Taba Penanjung-Bengkulu (bagian dari ruas Jalan Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu), Tol Sicincin-Padang (bagian dari ruas Jalan Tol Pekanbaru-Padang), dan Tol Pekanbaru-Bangkinang-Kampar (bagian dari ruas Jalan Tol Pekanbaru-Padang).