Terungkap, Ini Alasan Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 5,25 Persen
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo mengakui bahwa kenaikan tersebut cukup tinggi. Namun, Bank Indonesia tidak memiliki pilihan lain selain menaikkan suku bunga, guna menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 November 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) atau suku bunga acuan sebesar 50 bps menjadi 5,25 persen.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo mengakui bahwa kenaikan tersebut cukup tinggi. Namun, Bank Indonesia tidak memiliki pilihan lain selain menaikkan suku bunga, guna menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Kapan Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia mencapai USD140,2 miliar? Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2024 sebesar USD140,2 miliar.
"Kemarin Bank Indonesia menaikkan kembali suku bunga kita 50 basis poin sehingga sekarang ada di 5,25 persen, cukup tinggi. Kita juga noted bahwa kenaikan merupakan pilihan terakhir dari kebijakan yang kita miliki, karena kita tentunya sadar bahwa stabilitas itu harus berjalan bersama dengan pertumbuhan ekonomi," ungkapnya dalam acara Flagship Event Diseminasi Laporan Nusantara, serta Launching Buku Kajian Manufaktur dan Pariwisata, Jumat (18/11).
Menurut dia, momentum pemulihan harus dijaga dengan baik. Bank Indonesia melihat suku bunga merupakan salah satu dari sekian kebijakan dalam amunisi kebijakan yang dipilih.
"Inilah kalau saya kembali mundur kepada bagaimana G20 menggunakan kebijakan secara lengkap, bauran tidak hanya mengandalkan kepada satu kebijakan dalam mengaddress kondisi yang jangka pendek ini," ujarnya.
Bank Indonesia mencatat realisasi inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) di seluruh wilayah melanjutkan peningkatan pada triwulan III-2022, meski perkembangan terkini menunjukkan inflasi lebih rendah dari perkiraan.
Kendati demikian, pada keseluruhan 2022, inflasi IHK diperkirakan lebih rendah dari prakiraan awal kendati masih lebih tinggi dari batas atas sasaran inflasi 3,0 plus minus 1 persen.
Faktor Mempengaruhi
Perkiraan ini dipengaruhi oleh tekanan inflasi dari sisi permintaan yang diperkirakan masih berlanjut secara gradual, ekspektasi inflasi yang lebih tinggi, serta dampak lanjutan (second round effect) dari kenaikan harga BBM.
"Oleh karena itu, memang bagaimana misalnya masalah inflasi jangan gunakan kebijakan suku bunga kalau sumber masalah inflasinya bukan dari permintaan, kalau dari sisi supply akan menjadi sayang kalau kita menaikkan suku bunga untuk inflasi yang justru akan overkill pada pertumbuhan," jelasnya.
Begitupun jika permasalahannya disebabkan likuiditas maka Bank Indonesia terlebih dahulu melakukan normalisasi likuiditas sebelum menaikkan suku bunga. Itulah yang disepakati secara global dari G20.
"Dan ini juga menjadi dasar kita bagaimana mix policy kita lakukan selama ini," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)