Terungkap, Ini Strategi Pemerintah agar Ekonomi Tetap Tumbuh di Tengah Ancaman Resesi
Pemerintah, kata Nurul sekarang sedang menyusun strategi yang mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki Indonesia agar ekonomi tetap tumbuh di tengah ancaman resesi global. Dalam hal ini pemerintah akan mencari kebutuhan pasar yang ada di Tanah Air.
Bank Dunia dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sepakat kondisi ekonomi dunia tahun depan tidak akan baik-baik saja. Semua negara terancam masuk jurang resesi karena menghadapi kondisi yang sama, krisis energi dan pangan.
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal, Kementerian Investasi, Nurul Ichwan mengamini dunia sedang berada dalam ketidakpastian yang tinggi. Sehingga diperlukan strategi yang fleksibel agar bisa menyesuaikan dengan kondisi dunia yang berkembang. Mengingat semua masalah akan bermuara pada keuangan.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Bagaimana hilirisasi mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah? Contoh tiga wilayah yang menjadi pusat industri hilirisasi SDA khususnya mineral dan logam, yaitu Sulawesi, Maluku dan Papua, serta Kalimantan, mengalami pertumbuhan ekonomi positif. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai wilayah Sulawesi yakni 6,64% (yoy), disusul Maluku dan Papua yakni 6,35% (yoy), dan Kalimantan yaitu 5,56% (yoy).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara di atas rata-rata nasional? Keberhasilan itu, lanjut politukus PDIP ini, karena pihaknya berhasil menjaga harga-harga kebutuhan tetap stabil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ."Kemarin juga kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat bahwa Sulut bisa menggerakkan ekonomi kreatif yang ada. Jadi bulan Agustus ini pengakuan dari pemerintah pusat bahwa apa yang kita kerjakan selama ini berdampak sangat positif bagi pembangunan Sulut."
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
"Kita memang membutuhkan strategi yang fleksibel melihat kondisi dunia yang memberikan kontribusi terhadap arah perkembangan ekonomi, politik dan lain-lain di dunia," kata Nurul saat ditemui di Jakarta, Jumat (30/9).
Pemerintah, kata Nurul sekarang sedang menyusun strategi yang mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki Indonesia agar ekonomi tetap tumbuh di tengah ancaman resesi global. Dalam hal ini pemerintah akan mencari kebutuhan pasar yang ada di Tanah Air.
Salah satunya energi hijau. Semua negara sudah bersepakat melakukan transisi energi demi menjaga keberlanjutan lingkungan. Namun dengan adanya krisis politik dan geopolitik yang ada saat ini, prosesnya jadi terhambat.
Dalam kondisi demikian, kelanjutan proyek transisi energi bersih menjadi tidak pasti. Bisa berlanjut atau justru jalan di tempat.
"Ini yang saya bilang tadi fleksibilitasnya harus kita lihat, bergerak ke arah mana," kata dia.
Kondisi krisis sekarang mungkin bisa menghasilkan percepatan karena pada akhirnya suplai energi fosil ini sedang terganggu dan harganya naik. Sehingga inovasi penggunaan energi bersih bisa segera direalisasikan.
Namun di sisi lain, perlu dicermati juga seberapa cepat energi bersih yang dihasilkan ini bisa terjangkau harganya seperti energi fosil. Pada konteks ini nyatanya transisi masih membutuhkan energi fosil sampai energi baru terbarukan (EBT) tersedia dengan harga yang terjangkau.
Apalagi sekarang di negara empat musim diperkirakan akan mengalami musim dingin yang ekstrim karena selama musim panas sangat terik. Sehingga kebutuhan energi dalam berbagai musim tetap tinggi.
"Dari sisi kita yang punya kemampuan untuk suplai kebutuhan itu, maka kita ambil posisi bisa penuhi itu seperti dengan batubara," kata dia.
Fokus Pengembangan EBT
Pun sebaliknya, jika sekarang negara-negara ingin fokus untuk mengembangkan EBT, pemerintah akan menawarkan berbagai sumber daya alam yang bisa dikembangkan sebagai energi bersih. Sebab Indonesia memiliki banyak aliran sungai, angin dan laut yang bisa menjadi sumber energi pembangkit listrik.
"Kita bisa tawarkan Indonesia sebagai alternatif negara yang bisa menghasilkan EBT," kata dia.
Berbagai energi tersebut hanya tinggal dikolaborasikan agar bisa bisa dimanfaatkan sebagai energi hijau. Tentunya, kata Nurul, ini akan sangat menarik bagi para investor dan sangat diminati pasar.
Di sisi lain, pelemahan ekonomi sejumlah negara menjadi peluang bagi Indonesia menarik masuk investasi. Mengingat sepanjang pandemi, ekonomi Indonesia terbilang andal dalam berbagai situasi belakangan ini.
"Sangat-sangat (diuntungkan) dalam konteks mereka ekonominya sedang tertekan oleh kebijakan global dengan harus shifting dari yang hybrid ke mobil listrik dan mereka tidak punya pilihan," kata dia.
Indonesia memiliki sumber daya alam yang bisa dikembangkan untuk mendukung penciptaan produk ramah lingkungan. Semisal nikel yang menjadi bahan baku kendaraan listrik.
Sehingga strategi pemerintah akan mengedepankan hilirisasi dari SDA yang ada di sini. Berbagai mineral lainnya juga akan didorong diolah di dalam negeri untuk mendapatkan nilai tambah.
Artinya larangan ekspor bahan mentah akan mulai berlaku untuk hasil tambang lain agar roda ekonomi bergerak dari dalam negeri. "Desainnya demikian tapi balik lagi saya bilang, kebijakannya harus fleksibel dan melihat responnya dunia," pungkasnya.
(mdk/idr)