The Fed diprediksi 4 kali naikkan suku bunga, Rupiah akan melemah
Rupiah diprediksi akan melemah hingga menyentuh level Rp 13.800 per USD di akhir tahun. Pelemahan ini lebih kecil dibanding rata-rata mata uang Asia lainnya. Secara rata-rata nilai tukar Rupiah lebih resilience.
Ekonom DBS Group Research, Gundy Cahyadi memprediksi bahwa suku bunga The Fed atau Fed Fund Rate akan naik sebanyak empat kali di 2017 ini. Salah satu penyebabnya adalah ekonomi Amerika Serikat (AS) yang semakin membaik. Selain itu, inflasi AS juga sudah melewati target.
"Kami di tim DBS memprediksi, The Fed kemungkinan akan menaikkan 4 kali suku bunga di 2017 sebesar 100 basis poin," ujarnya The Hermitage Hotel, Jakarta, Selasa, (28/2).
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Siapa saja yang bisa menjadi Pejuang Rupiah? "Orang-orang sukses tidak berbakat; mereka hanya bekerja keras, kemudian berhasil dengan sengaja."
Menurutnya, dampak dari kenaikan The Fed ini akan membuat mata uang AS yakni USD semakin menguat terhadap semua mata uang termasuk terhadap Rupiah.
"Dampaknya terhadap market, USD akan menguat kembali. Kami melihat USD akan menguat terhadap semua mata uang termasuk Rupiah, bisa mencapai Rp 13.800 per USD di akhir tahun," tuturnya.
"Pelemahan ini lebih kecil dibanding rata-rata mata uang Asia lainnya. Secara rata-rata nilai tukar Rupiah lebih resilience. Daya tahannya lebih tinggi dibanding rata-rata mata uang Asia lain," pungkasnya.
Sekadar informasi, The Fed pada bulan lalu telah menaikkan tingkat suku bunga acuan jangka pendek untuk kedua kalinya dalam satu dekade, tetapi mengisyaratkan kemungkinan akan mempercepat laju kenaikan suku bunga di tahun ini. Tarif saat ini berada di antara 0,5 persen dan 0,75 persen.
Baca juga:
Rupiah ditutup menguat 3 poin ke level Rp 13.338 per USD
Ekonomi Indonesia diprediksi meroket di 2017, ini penyebabnya
Sering ada demo, Jokowi sempat yakinkan investor yang ragu
Jokowi: Saya ingatkan, kesempatan ikut Tax Amnesty tinggal sebulan
Cerita Sri Mulyani soal Tax Amnesty RI tersukses dan dilirik dunia