Tiga Alasan Faisal Basri Tak Setuju Rencana Impor Satu Juta Ton Beras di 2021
Pertama, di tengah pandemi covid-19, sektor pertanian justru mencatatkan pertumbuhan positif. Di mana, subsektor tanaman pangan tumbuh positif 3,54 persen atau tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Ekonom Senior Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri tak setuju dengan rencana pemerintah impor 1 juta ton beras tahun ini. Sebab, adanya sejumlah tren perbaikan dari kinerja maupun infrastruktur penunjang pertanian dalam negeri.
Dia bilang, setidaknya ada tiga alasan kuat untuk tidak membuka keran impor beras saat ini. Pertama, di tengah pandemi covid-19, sektor pertanian justru mencatatkan pertumbuhan positif. Di mana, subsektor tanaman pangan tumbuh positif 3,54 persen atau tertinggi dalam lima tahun terakhir.
-
Kapan Faisal Basri meninggal? Namun takdir berkata lain, Ramdan mengaku kalau sekira pukul 04.30 WIB atau waktu Subuh tadi, Faisal telah menghembuskan nafas terakhirnya, setelah melalui masa kritis pada dua hari lalu.
-
Di mana Faisal Basri dimakamkan? Sebagai informasi, nantinya pemakaman almarhum Faisal Basri akan dilakukan sekitar Ba’da Ashar dari Masjid Az Zahra, Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan.
-
Apa yang dikhawatirkan Faisal Basri mengenai family office? Alih-alih menguntungkan negara, Faisal justru mengkhawatirkan rencana tersebut akan menjadi tempat pencucian uang, seperti yang terjadi di Singapura.
-
Apa yang menurut Faisal Basri menjadi tugas berat seorang Menteri Keuangan? Faisal Basri menyampaikan tugas berat seorang Menkeu adalah mengelola pendapatan, mengelola pengeluaran, menyeleksi alokasi anggaran. Hingga akhirnya memastikan anggaran negara digunakan sesuai dengan tujuannya.
-
Siapa yang diprediksi oleh Faisal Basri cocok menjadi Menteri Keuangan di pemerintahan Prabowo-Gibran? Sosok Ideal Menteri Keuangan Pemerintahan Prabowo-Gibran Pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik pada 20 Oktober 2024 mendatang. Dalam kurun waktu 3 Prabowo-Gibran akan menyusun ulang jajaran menteri di kabinet kerja. Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri mengungkap sosol ideal yang cocok menjadi Menteri Keuangan di pemerintahan selanjutnya.
-
Kapan Faisal Basri memberikan tanggapannya tentang "family office"? Ekonom Senior Internasional, Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri menanggapi rencana pemerintah yang ingin membentuk skema investasi keluarga atau dikenal dengan istilah 'family office'.
Kedua, keberhasilan pemerintah untuk terus meningkatkan ketersediaan lahan baku untuk komoditas beras. Sebagaimana yang dihimpun dengan metode Kerangka Sampel Area (KSA).
"Lahan baku kita naik untuk beras dari 7,1 juta hektare (ha) menjadi 7,46 juta ha dari hasil pendekatan baru untuk mengestimasi lewat KSA misalnya," ungkapnya dalam webinar bertajuk Reformulasi Kebijakan Perberasan, Senin (22/3).
Ketiga, telah mantapnya infrastruktur penunjang sektor pertanian padi saat ini. Menyusul aksi jor-joran pemerintah dalam membangun infrastruktur di berbagai wilayah Indonesia.
"Seperti saluran irigasi sudah banyak yang selesai, juga bendungan sudah banyak selesai. Jadi, sebetulnya sudah banyak nyata hasilnya," terangnya.
Sangat Ironi
Oleh karena itu, dia menyebut, ironi jika pemerintah ngotot untuk tetap membuka keran impor beras pada saat ini. Sebab, kondisi sektor pertanian dalam negeri saat ini tengah berada dalam tren yang positif.
"Jadi, ini momentum sekali lagi untuk mematri agar (pertanian) kita lebih kuat lagi. Saya kok terkejut dengan rencana impor pangan di tengah tren seperti ini," ucap dia menekankan.
(mdk/idr)