Tiga Fokus Indonesia dalam Presidensi G20
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Indonesia fokus tiga pembahasan selama pelaksanaan Presidensi G20. Tiga hal tersebut yakni pembangunan arsitektur kesehatan global, optimalisasi teknologi digital, dan transisi energi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Indonesia fokus tiga pembahasan selama pelaksanaan Presidensi G20. Tiga hal tersebut yakni pembangunan arsitektur kesehatan global, optimalisasi teknologi digital, dan transisi energi.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, dalam pembangunan arsitektur global, Indonesia harus menghadirkan logika baru terkait hal tersebut. Indonesia ingin memastikan arsitektur kesehatan global yang dibangun saling terhubung dan mendukung satu sama lain.
-
Kenapa BPJS Kesehatan mendorong transformasi digital? Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menyebut transformasi digital telah menjadi salah satu pilar utama BPJS Kesehatan untuk terus meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat.
-
Kapan KTT ke-20 ASEAN-India dihelat? Presiden Jokowi (Jokowi) memimpin KTT ke-20 ASEAN-India dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang diikuti oleh para pemimpin negara ASEAN.
-
Siapa saja yang terlibat dalam KTT ke-20 ASEAN-India? Presiden Jokowi (Jokowi) memimpin KTT ke-20 ASEAN-India dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang diikuti oleh para pemimpin negara ASEAN.
-
Mengapa Pemerintah Kabupaten Kutai Timur membentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD)? Sebagai daya dukungnya, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur juga telah membentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang tertuang dalam SK Bupati Kutai Timur Nomor 970/K.536/2021 tanggal 18 Agustus 2021, yang diharapkan dapat berfungsi sebagai exit strategi terhadap permasalahan dalam pelaksanaan elektronifikasi selama ini," ujar Imanuel.
-
Apa yang diraih oleh Kota Tarakan dalam hal digitalisasi? Upaya digitalisasi di Kota Tarakan kembali meraih pengakuan. Kali ini, Tarakan dinobatkan sebagai Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) kota terbaik bersama dengan Kota Tebing Tinggi, Bogor, Makassar, dan Jayapura.
-
Apa yang diharapkan oleh Kemkominfo dari kegiatan webinar literasi digital? Dirinya berharap, kegiatan ini menjadi tempat edukasi masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital.
"Kita membawa logika baru tentang arsitektur kesehatan global. Kenapa ini pentingnya? Ya jelas, sekarang kita menghadapi pandemi, dan pandemi yang kita hadapi sekarang itu tidak pernah kita bayangkan sebelumnya," ungkap Febrio di Jakarta, Rabu (16/2).
Febrio mengatakan Indonesia memiliki sistem kesehatan yang sudah relatif baik walaupun masih ada ruang yang perlu untuk terus ditingkatkan. Industri farmasi masih perlu ditingkatkan produktivitasnya. Sektor kesehatan seperti tenaga kesehatan dan rumah sakit masih perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan dari masyarakat, serta ketersediaan vaksin yang harus selalu dijaga.
"Pada saat kondisi seperti sekarang ini, dunia itu bisa pulih dari pandemi hanya kalau semua negara pulih dari pandemi. Nah ini bentuk dari arsitektur kesehatan yang harus kita pikirkan bersama-sama dengan negara G20," lanjut Febrio.
Fokus kedua, Indonesia dalam Presidensi G20 yakni optimalisasi teknologi digital untuk mendorong transformasi ekonomi. Bukan hanya di Indonesia tetapi juga seluruh dunia agar bisa memanfaatkan potensi dari teknologi digital.
Optimalisasi teknologi digital ini terutama digunakan untuk meningkatkan inklusi keuangan dan pemberdayaan UMKM. "Kita sudah melihat bagaimana ini (optimalisasi teknologi digital) terjadi di Indonesia, dan kita ingin lebih banyak lagi investasi kesana untuk semakin memperkuat digital ekonomi Indonesia," jelasnya.
Fokus ketiga, yakni transisi energi ke arah yang lebih ramah lingkungan. Febrio menyebut hal ini penting karena saat ini terdapat risiko dari perubahan iklim yang sangat nyata bagi negara-negara seperti Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Indonesia sudah berkomitmen sesuai dengan Paris Agreement untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.
Dalam konteks komitmen ini, di tahun 2030 Indonesia ingin menurunkan sebanyak 29 persen dari emisi atas usaha sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional. Bahkan, untuk tahun 2060 Indonesia sudah berkomitmen untuk mencapai net zero emission.
Dia melanjutkan, dalam konteks ini Indonesia ingin menunjukkan kepemimpinannya sekaligus memanfaatkan peluang ekonominya akan berubah. Perubahan tersebut akan menjadi arah transisi energi. Artinya investasi-investasi baru yang arahnya lebih ramah lingkungan itu akan semakin terbuka.
"Nah disini kita ingin memanfaatkan kesempatan itu sekaligus menjadi pemimpin bagi perubahan itu di dunia," tandasnya.
Baca juga:
Kementerian PUPR Butuh Tambahan Rp1,16 T Dukung Presidensi G20 Hingga MotoGP
Anies Usung Upaya Dekarbonisasi di Jakarta di Forum Urban 20
Harus Ambil Momentum, Ini Kata Pakar Terkait Kesempatan Indonesia di Presidensi G20
Sri Mulyani Dorong Penerapan LCS Ciptakan Pemerataan Pemulihan Ekonomi Dunia
KTT G20 Dipastikan Tetap Berjalan Meski RI Diserang Omicron, ini Strategi Pemerintah
Genjot Inklusi Keuangan, QRIS Bakal Bisa Dipakai di Malaysia dan Thailand