Tiga Hal Penting Jadi Perhatian Dewan Komisioner OJK yang Baru
Dia mengatakan, OJK yang terintegrasi, baik untuk pelayanan, pengaturan maupun pengawasan sangat dinantikan oleh seluruh pelaku industri, masyarakat, konsumen jasa keuangan Indonesia.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyebut bahwa ada tiga hal utama yang menjadi perhatian Anggota Dewan Komisioner OJK periode 2022-2027.
"Saya sampaikan di hari pertama ini apa yang dilakukan ADK secara full speed menjalankan dan merealisasikan strategi maupun langkah-langkah penting untuk menghadapi tiga hal utama,” kata Mahendra dalam konferensi pers, Rabu (20/7).
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Mengapa Ciwang Mak Oyah viral? Kabarnya, beberapa video yang memberi ulasan jajanan ciwang ini viral hingga FYP di media TikTok dan Instagram.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Sampah apa yang membuat viral tumpukan sampah di Kota Baru Jogja? Dalam sebuah video viral yang diunggah akun Instagram @merapi_uncover, tampak tumpukan sampah pada salah satu sudut jalanan Kota Yogyakarta. Tumpukan sampah itu memanjang mencapai 50 meter.
Pertama, secara cepat dan sistematisl pihaknya akan melakukan transformasi OJK menuju OJK yang terintegrasi. Dia mengatakan, beberapa putusan juga sudah dilakukan pada hari pertama pelantikan dan akan terus dilakukan.
Dia mengatakan, OJK yang terintegrasi, baik untuk pelayanan, pengaturan maupun pengawasan sangat dinantikan oleh seluruh pelaku industri, masyarakat, konsumen jasa keuangan Indonesia.
"Dalam langkah itu kami mendorong penerapan tiga perilaku kunci yaitu melalui langkah-langkah yang kolaboratif, proaktif dan bertanggung jawab," ujarnya.
Hal kedua yang menjadi perhatian yaitu, mengantisipasi dan menanggulangi seminimal mungkin risiko dampak pelemahan perekonomian global dan peningkatan harga. Kondisi ini telah membawa perekonomian dunia pada kondisi stagflasi, dan kemungkinan juga berdampak terhadap Indonesia.
"Tentu hal ini tidak dilakukan sendiri, namun melaksanakannya dengan bersinergi bersama Pemerintah, Bank Indonesia, tentunya dalam kerangka KSSK," ujar Mahendra.
Dia menegaskan, walaupun kondisi stagflasi di dunia memang tidak terelakan. Namun, kondisi Indonesia saat ini diharapkan dapat membatasi atau menghindari dari resiko terbesar kondisi stagflasi itu.
Selanjutnya
Hal ketiga, yaitu dalam konteks penguatan keuangan secara umum. OJK katanya akan melakukan langkah-langkah mendukung proses pembahasan dan kemudian tentunya penerbitan Undang-undang tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK).
Maka, dengan langkah itu bisa diartikan reformasi yang akan terjadi di sektor jasa dan industri jasa keuangan akan semakin memperkuat kondisi sektor jasa keuangan secara spesifik, sekaligus memperkuat perekonomian Indonesia secara umum. Sehingga betul-betul bisa menghasilkan capaian target yang sesuai dengan harapan bagi masyarakat dalam menjaga keberlanjutan ekonomi.
"Dan secara khusus meningkatkan keikutsertaan atau inklusi keuangan dan manfaatnya kepada sektor UMKM maupun pada kelompok masyarakat menengah dan kecil," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)