Tingkatkan Inklusi Keuangan, Tokopedia Gelar Kampanye #InvestasiAjaDulu
Kegiatan ini merupakan proses yang berkelanjutan sekaligus dukungan Tokopedia terhadap gerakan nasional #PasarUanginAja yang diluncurkan OJK. Ini juga menjadi strategi perusahaan untuk meningkatkan semangat investasi di tengah masyarakat Indonesia dalam mengakselerasi pemerataan ekonomi secara digital.
Perusahaan teknologi Indonesia, Tokopedia menggandeng Bursa Efek Indonesia (BEI), Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar kampanye #InvestasiAjaDulu. Kolaborasi ini merupakan bagian dari Gerakan Money Market Fund (GM2F) dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.
AVP of Fintech Tokopedia, Samuel Sentana mengatakan, kegiatan ini merupakan proses yang berkelanjutan sekaligus dukungan Tokopedia terhadap gerakan nasional #PasarUanginAja yang diluncurkan OJK. Ini juga menjadi strategi perusahaan untuk meningkatkan semangat investasi di tengah masyarakat Indonesia dalam mengakselerasi pemerataan ekonomi secara digital.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK mendorong UMKM untuk memanfaatkan Securities Crowdfunding (SCF)? Khusus di wilayah Kalimantan Barat, kami mencatat hingga saat ini SCF telah dimanfaatkan oleh 1 pelaku UMKM dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp1,05miliar dari 284 investor,” kata Inarno.
-
Kenapa OJK meluncurkan roadmap Fintech P2P lending? Peluncuran roadmap ini merupakan upaya OJK untuk mewujudkan industri fintech peer to peer (P2P) lending yang sehat, berintegritas, dan berorientasi pada inklusi keuangan dan pelindungan konsumen serta berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
-
Apa yang dimaksud Jokowi dengan 'Membeli Masa Depan' ketika berbicara tentang investasi di IKN? "Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan," ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6).
"Bentuk kampanye ini diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan dari mahasiswa maupun ibu rumah tangga agar mereka mendapatkan edukasi yang bertujuan memberikan pemahaman mendalam mengenai investasi dalam mempersiapkan masa depan mereka," katanya dalam peluncuran di Jakarta, Senin (18/11).
Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi mengapresiasi langkah inisiatif Tokopedia dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui gerakan kampanye ini. Dia berharap dalam perjalanannya ke depan akan sukses dan lancar memberikan dampak positif bagi pasar modal di Tanah Air.
"Kami memandang ini suatu inisiatif menarik dan juga positif, BEI sebagai penyelenggara perdagangan akan terus mendorong peningkatan inklusi keuangan yang ditargetkan kepada kelompok milenial kita terutama dalam investasi. Kami sambut baik inisiatif dan kerjasama tokopedia," kata dia.
Investasi Mikro Terus Naik
Sementara itu, Direktur Pengelolaan Investasi OJK, Sujanto mengatakan pihaknya mengamati betul dinamika tren investasi mikro di masyarakat yang terus bergerak naik. Hal itu ditandai dengan minat masyarakat yang ingin berinvestasi di reksadana juga kian meningkat.
"Investor capai lebih dari 1,5 juta peningkatan ini tidak lepas dari inisiatif penjualan reksadana dari industri pemasaran melalui platform digital sehingga menjangkau seluruh pelosok," kata dia.
Dia pun berharap melalui kolaborasi ini ke depannya investor yang ingin investasi di reksadana akan terus meningkat. "Oleh karena itu kami dukung gerakan ini dalam meningkatkan investor pasar modal khususnya reksadana. Program kampanye ini berjalan sukses tanpa kendala. Dapat menyebar pelaku industri pengelolaan lainnya," tandasnya.
Ketua Presidium Dewan APRDI, Prihatmo Hari Muljanto menambahkan saat ini investasi di reksadana sudah hampir tembus mencapai Rp500 triliun. Dari jumlah tersebut komposisi investor paling banyak masih berada di institusi. Melalui kolaborasi ini, dia berharap kekuatan platform bisa memberikan pengembangan untuk reksadana.
"Kami juga pesankan kepada teman tokopedia, mohon diperhatikan aspek perlindungan investor, tapi kalau berita buruk nyebarnya cepet juga jangan sampai backfire kepada kita industri," tandasnya.
(mdk/idr)