Tingkatkan Investasi Asing, Pemerintah Diminta Lebih Agresif Beri Insentif
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan penurunan penanaman modal asing (PMA) tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga terjadi di negara lain. Untuk itu, dia meminta pemerintah agar lebih agresif lagi dalam menyediakan insentif bagi para investor.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan penurunan penanaman modal asing (PMA) tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga terjadi di negara lain. Untuk itu, dia meminta pemerintah agar lebih agresif lagi dalam menyediakan insentif bagi para investor.
Diketahui, total realisasi investasi sepanjang 2018 sebesar Rp 721,3 triliun. Dari total tersebut realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) 2018 adalah Rp 392,7 triliun, atau turun 8,8 persen dibandingkan realisasi investasi PMA 2017 sebesar Rp 430,5 triliun.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Kapan Bahlil memaparkan tentang investasi dan ekonomi? Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi dalam acara 'Trinegah Political and Economic Outlook 2024', Jakarta, Rabu (31/1).
-
Apa yang dimaksud Jokowi dengan 'Membeli Masa Depan' ketika berbicara tentang investasi di IKN? "Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan," ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6).
-
Bagaimana BRImo membantu nasabah berinvestasi? Nasabah juga kini semakin mudah berinvestasi melalui BRImo. Kini Anda dapat melakukan pembelian emas, surat berharga, dana pensiun, hingga pembukaan deposito hanya dari smartphone.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
"PMA turun, dan ini klop dengan data FDI (Foreign Direct Investment) Bank Indonesia. Data PMA kami tahun lalu yang mengalami penurunan dan FDI juga mengalami penurunan. Konsisten dengan tren global di mana menurut UNCTAD trade turun 20 persen dibandingkan 2017," kata dia, dalam Konferensi Pers, di Kantor BKPM, Jakarta, Rabu (30/1).
Mantan Menteri Perdagangan ini mengatakan bahwa beberapa negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam merupakan negara yang tergolong super agresif dalam pemberian insentif. Dengan demikian, Indonesia juga harus lebih agresif memberikan insentif seperti kedua negara tersebut.
"Mereka gencar kasih insentif dan melakukan deregulasi. Vietnam sedang merasakan investment boom. Pemerintah Indonesia harus jauh lebih agresif. Apalagi perlu ada pengimbangan untuk kelemahan lain seperti skill defisit tenaga kerja kita, dan kesulitan regulasi, regulasi tumpang tindih dan penyederhanaan," imbuhnya.
"Jadi hemat saya, insentif yang ditawarkan harus bisa lebih agresif daripada yang ada sekarang. Karena memang dari angka-angka dan data yang sudah real number, bahwa insentif sekarang ini belum nendang dan berhasil mengangkat (PMA)," tandas Lembong.
Baca juga:
Realisasi Investasi Tahun 2018 Tak Capai Target
Gandeng Pegadaian, Tokopedia Layani Investasi Emas Mulai dari Rp 500
Kemenperin Tarik Investor Jepang Bikin Baterai Mobil Listrik
Bangun Pabrik Kereta Terbesar di Indonesia, INKA Gelontorkan Rp 30 Triliun
Lepas 31,05 Persen Saham Inter Milan, ini Rincian Untung Diraup Erick Thohir
5 Tips Jitu Jalankan Bisnis Kontrakan Agar Tak Rugi