Tinjau Penyaluran Bansos Pangan, Menko Airlangga: Percepat Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
Airlangga bertanya secara langsung kepada warga desa Eretan, apakah bansos ingin diperpanjang atau tidak.
Airlangga mengatakan tujuan dari penyaluran bansos pangan yakni untuk mempercepat penghapusan kemiskinan esktrem.
Tinjau Penyaluran Bansos Pangan, Menko Airlangga: Percepat Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
Tinjau Penyaluran Bansos Pangan, Menko Airlangga: Percepat Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
- Bawaslu Daerah Sambut Baik Putusan MK Aparat Negara Tak Netral Langsung Pidana: Berikan Efek Jera
- Uniknya Desa Cikahuripan Lembang, Warganya Antisipasi Bencana Alam Pakai Seni Tarik Suara
- Masih Ada Bansos dkk di 2025, Anggaran Disiapkan Rp504,7 Triliun
- Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Antisipasi Bencana Secara Efektif dan Berkesinambungan
Pemerintah kembali melakukan penyaluran bantuan sosial (bansos) pangan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 10 Kg beras untuk satu keluarga per bulan.
Untuk memastikan penyaluran tepat sasaran, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meninjau secara langsung penyaluran Bansos Pangan di Desa Eretan Kulon, Indramayu, Jawa Barat, hari ini Rabu (24/1).
Airlangga mengatakan tujuan dari penyaluran bansos pangan yakni untuk mempercepat penghapusan kemiskinan esktrem.
"Bantuan pangan beras untuk daerah Jawa Barat sebanyak 305.433 ton dan saya hari ini berterima kasih kepada Pemda (pemerintah daerah) Jabar. Karena telah bersama dengan Bulog juga PT Pos Indonesia telah menyalurkan di kantor desa Eretan," ujar Airlangga dalam acara Pemberian Bantuan Pangan dan Temu Wicara, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (24/1).
Airlangga bertanya secara langsung kepada warga desa Eretan, apakah bansos ingin diperpanjang atau tidak.
"Bansos mau dilanjutkan tidak?," tanya Menko Airlangga.
"Lanjutkan Pak," jawab serempak warga Desa Eretan Indramayu.
Airlangga pun menuturkan, bukan hanya bansos pangan yang akan diterima KPM, pemerintah juga akan melanjutkan pemberian BLT El Nino sebesar Rp200.000 per bulan kepada 18,8 juta KPM yang akan dilanjutkan hingga Juni 2024 mendatang.
"Bantuan BLT El Nino kemarin sudah terima kan? Siapa yang belum? Nah nanti dicatat sama kepala desa, sama Pak Camat dicatat. Jadi sudah ada survei dari Kementerian PMK, mereka yang mendapatkan bantuan beras sebanyak 22 juta orang dan bantuan cash sebanyak 18,8 juta," terang Airlangga.
Sebagai informasi, pemerintah pusat memastikan bantuan sosial tetap berjalan di tengah kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024. Program ini adalah bagian dari pengendalian inflasi dan menjaga daya beli.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan bantuan pangan diberikan kepada 22 juta jiwa.
Semua ini bagian dari antisipasi El Nino di beberapa wilayah, seperti Pontianak, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat hingga wilayah Jawa yang terdampak kepada mundurnya penanaman padi.
"Bantuan pangan ini sangat diperlukan dan masyarakat tadi yang temu wicara menyatakan kebutuhannya dan sebagian besar adalah mereka yang tidak punya penghasilan tetap. Sehingga program 10 kilogram merupakan kebutuhan mereka yang besarnya bisa dari 25 sampai 40 kilogram perbulan, jadi ini cukup signifikan," kata Airlangga di Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Jumat (19/1).