Tips investasi properti untuk kelas menengah dari bos Ciputra
Masyarakat bisa investasi di properti yang harganya menengah ke bawah, di harga Rp 400 juta - Rp 500 juta.
Properti merupakan salah satu sektor investasi yang menggiurkan di Tanah Air. Harga tanah maupun bangunan terus naik tiap tahunnya dan menjanjikan keuntungan yang tidak sedikit.
Berinvestasi di bidang properti bisa dilakukan siapa saja dengan syarat mempunyai tabungan yang cukup. Masyarakat kelas menengah dengan uang pas-pasan juga bisa berinvestasi di sektor properti.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Bagaimana cara menghindari utang dalam tips keuangan? Hindari utang dalam tips keuangan dengan menjalani gaya hidup yang tidak bergantung pada pinjaman atau utang berlebihan. Selain itu, Anda bisa bijak dalam mengelola uang Anda. Hal ini dapat membantu kalian membuat keputusan keuangan yang lebih bijak di masa depan.
-
Bagaimana cara meminimalisir risiko investasi saham? Risiko selalu ada, tapi investor pemula bisa meminimalisir risikonya dengan melakukan riset terlebih dulu.
-
Bagaimana cara memulai investasi bagi pemula? Untuk itu, kegiatan investasi harus dilakukan dengan dana khusus. Terlebih lagi bagi para pemula yang masih belum memahami cara kerja investasi.
-
Apa yang perlu dilakukan untuk menghindari jebakan investasi? Tak banyak yang tahu, jika investasi memang termasuk salah satu cara menjadi miliarder tanpa modal besar paling efektif. Akan tetapi, Anda perlu berhati-hati memilih instrumen investasi. Jangan mudah terjebak investasi spekulatif, yaitu jenis investasi dengan tawaran keuntungan terlalu besar dan cenderung tidak normal. Alih-alih untung, Anda justru berisiko terkena penipuan saat memilih instrumen investasi semacam ini.
"Masyarakat bisa investasi di properti yang harganya menengah ke bawah, di sekitar range Rp 400 juta - Rp 500 juta. Itu sekarang di Jabotabek sudah bagus-bagus harga segitu," kata CEO Ciputra Group, Candra Ciputra kepada merdeka.com di Ciputra World 1, Kuningan, Jakarta, Rabu (15/6) malam.
Hanya saja, properti dengan range harga tersebut tidak bisa didapat di pusat kota. Sebab, harga tanah yang tinggi di pusat kota 'memaksa' developer memberi harga di atas rata-rata.
"Wilayahnya tidak bisa dekat sama pusat kota karena murah. pasti akan sedikit jauh. Tapi tidak masalah, karena daerah pinggiran lama-lama akan terisi dan harganya juga akan terus naik," kata dia.
Meski harganya akan terus meningkat, kata Candra, calon investor tidak bisa berharap banyak kenaikan harga yang signifikan.
"Kalau yang bisa melonjak itu cari perumahan yang banyak pengusaha beli itu lebih cepat. itu di daerah Jakarta Barat banyak. harganya dijamin bisa loncat tinggi sekali dalam waktu yang tidak lama, sekitar 2 - 4 tahun," tuturnya.
Anak dari Ir. Ciputra ini juga memberi saran kepada calon investor agar lebih teliti dalam membeli rumah yang akan di investasikan. Fasilitas dan kualitas perumahan yang akan dibeli harus memberi jaminan kepada investor terhadap prospek ke depannya.
"Lihat developernya, semakin berbobot semakin bagus. Fasilitasnya bagaimana? Mesti lengkap, ada sekolah atau dekat dengan sekolah, klinik atau rumah sakit, supermarket, ruang bermain, ruang terbukanya. Kemudian aksesnya, itu berpengaruh terhadap nilai jual. Sekarang sudah mulai banyak daerah pinggiran kota yang menawarkan itu," pungkasnya.
Baca juga:
Ini alasan kuat IPL wajib dibayarkan penghuni apartemen
Kota di Indonesia dituntut punya daya saing untuk pembangunan
BTN siapkan program KPR untuk masyarakat berpenghasilan tak tetap
BTN: Pelonggaran LTV mampu dorong pertumbuhan properti
Ahok beberkan kecurangan pengembang properti
Beda sikap Ahok & Djarot soal izin dermaga pribadi di Pantai Mutiara
12 Cara dekorasi kamar tidur yang bisa buat kamu lebih nyenyak