Tips Said Abdullah kepada Pemerintah untuk Kemandirian Pangan
Said menilai perlu bagi pemerintah agar fokus terhadap program kemandirian pangan
Sejak 2014 sampai 2023 jumlah kumulatif impor beras nasional mencapai 8,95 juta ton beras. Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah menghitung periode 2019-2023 nilai impor beras nasional mencapai 1,95 miliar USD. Selain itu menurut Said, impor gula juga tidak kalah fantastis.
"Tahun lalu saja impor gula mencapai 5,07 juta ton dengan nilai 2,88 miliar USD. Komoditas lainnya seperti kedelai, susu, jagung, daging sapi, sayuran, buah semuanya impor.
"Pada tahun 2023 lalu, ekspor hasil pertanian kita 6,5 miliar USD, sedangkan nilai impornya mencapai 11,59 miliar USD, sehingga defisit impor hasil pertanian mencapai 5,0 miliar USD," kata Said Abdullah, melalui keterangan tertulisnya.
Said menilai perlu bagi pemerintah agar fokus terhadap program kemandirian pangan. Caranya yakni dengan akni mendorong pangan pokok agar tidak bertumpu pada beras. Sebab menurut Said, Indonesia memiliki keanekaragaman pangan pokok yang beragam; umbi, sagu, dan sorgum.
"Program teknologi pangan harus mendorong tumbuhnya industrial farming, optimalisasi lahan tidak produktif, serta meningkatkan hasil laut sebagai kekayaan pangan masa depan yang lebih sehat," ujar Said.
Said meyakini dengan kemandirian pangan, beban fiskal Indonesia dapat lebih berkurang.