Tips Sukses Orang Kaya Dunia: Jangan Belajar dari Orang Tua
Kamath memulai perjalanan bisnisnya sejak usia remaja. Saat masih di kelas 9, dia aktif membeli dan menjual ponsel kepada teman-temannya.
Belajar dari generasi muda adalah hal sangat penting untuk memulai bisnis atau usaha sampingan.
Hal ini disampaikan oleh Nikhil Kamath, seorang miliarder atau orang kaya dunia berusia 38 tahun yang telah membangun usahanya sendiri dan merupakan salah satu pendiri Zerodha, perusahaan pialang dan jasa keuangan terbesar di India.
-
Bagaimana orang kaya yang sederhana mengelola keuangan mereka? Meskipun mereka mungkin memiliki berbagai investasi, seperti real estate, saham, atau usaha, mereka tetap berhati-hati dalam mengatur pengeluaran sehari-hari.
-
Gimana sifat kehati-hatian membantu orang kaya mengelola keuangan? Sementara pendidikan memiliki hubungan penting dengan tingkat pendapatan, mungkin saja kehati-hatian lebih membantu dalam mengelola pengeluaran dan perawatan dengan tabungan dan investasi.
-
Apa yang menjadi fokus utama orang kaya dalam pengelolaan keuangan? Orang kaya tidak hanya fokus pada pengeluaran dan pendapatan harian, tetapi juga melihat bagaimana semua itu dipadukan dalam jangka panjang. Mereka berinvestasi sebagai portofolio, dan memastikan instrumen yang mereka investasikan membuat kinerja keuangan mereka lebih baik.
-
Siapa yang bisa menerapkan tips kesehatan dari orang kaya? Beberapa kebiasaan dan praktik kesehatan yang mereka lakukan dapat diadopsi oleh siapa saja untuk meningkatkan kualitas hidup.
-
Bagaimana miliarder muda mengelola uang mereka? Bagi para miliarder, mereka akan lebih cermat dalam menentukan instrumen investasi. Umumnya mereka akan memprioritaskan investasi terhadap instrumen yang aman untuk mengamankan aset yang dimiliki.
-
Siapa yang sebenarnya merasakan makna kekayaan sejati? Seseorang yang benar-benar kaya sering kali memiliki pandangan hidup yang berbeda. Mereka menyadari bahwa kekayaan bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk meraih kebahagiaan yang lebih mendalam dan kestabilan dalam hidup.
Zerodha menawarkan berbagai layanan, termasuk perdagangan saham, reksa dana, obligasi, serta mata uang dan komoditas.
"Jangan meniru generasi sebelumnya untuk mencari tahu apa yang seharusnya Anda lakukan 20 tahun dari sekarang," kata Kamath dalam wawancara dengan CEO LinkedIn, Ryan Roslansky, di acara video The Path.
"Lihatlah apa yang dilakukan anak-anak. Perhatikan apa yang dilakukan anak laki-laki berusia 16 tahun dan pikirkan apa yang mungkin dia inginkan dalam 10 tahun," tambahnya. Informasi ini dilansir dari CNBC.
Kamath memulai perjalanan bisnisnya sejak usia remaja. Saat masih di kelas 9, dia aktif membeli dan menjual ponsel kepada teman-temannya.
Meskipun dia memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan di sekolah menengah atas, Kamath tetap berkomitmen untuk belajar secara mandiri tentang perdagangan saham sambil bekerja di pusat panggilan.
Pengalaman ini menjadi batu loncatan bagi kariernya di dunia keuangan. Pada tahun 2010, ia mendirikan Zerodha bersama saudaranya. Saat ini, menurut Forbes, platform ini telah memiliki lebih dari 10 juta pengguna, menjadikannya salah satu orang terkaya di India dengan kekayaan bersih sekitar USD 3 miliar.
Tidak hanya itu, pada tahun 2021, Kamath juga meluncurkan perusahaan modal ventura bernama Gruhas, yang bertujuan untuk mendukung pengusaha di berbagai sektor, termasuk kecerdasan buatan dan teknologi ramah lingkungan. Bidang-bidang ini sangat menarik perhatian generasi muda.
Generasi Muda Sumber Ide Inovatif
"Banyak nasihat dari orang berusia 50 atau 60 tahun yang memiliki posisi berkuasa mungkin tidak relevan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen saat ini," kata Kamath.
Menurutnya, kaum muda adalah pihak yang mendefinisikan budaya di masa depan.
Generasi muda memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan perspektif baru yang sering kali menghasilkan ide-ide inovatif.
Kamath juga menekankan pentingnya memahami kebiasaan media sosial generasi ini, karena hal tersebut dapat membantu dalam merumuskan strategi pemasaran yang efektif untuk bisnis.
Data dari Pew Research Center (2024) menunjukkan bahwa hampir setengah dari remaja yang aktif di internet hampir selalu menggunakan platform online.
Mereka cenderung menyukai aplikasi seperti YouTube, TikTok, Instagram, dan Snapchat, yang menjadi tempat lahirnya banyak tren dalam gaya hidup, mode, dan tarian.
Dengan demikian, memahami perilaku dan preferensi generasi muda di dunia maya sangat penting bagi perusahaan yang ingin tetap relevan dan bersaing di pasar yang terus berubah.
Mark Zuckerberg Lakukan Tindakan Serupa
Menurut firma McCrindle, generasi Gen Alpha yang lahir antara tahun 2010 hingga 2024 diperkirakan akan memiliki daya beli langsung mencapai USD 1,7 triliun pada tahun 2029.
Hal ini menunjukkan bahwa mereka merupakan pasar yang sangat besar namun sering kali terabaikan.
"Setiap organisasi, setiap merek, setiap produk hanya berjarak satu generasi dari kepunahan," ungkap CEO McCrindle, Mark McCrindle.
Memahami kebiasaan serta pola pikir generasi muda telah terbukti menjadi strategi yang berhasil bagi banyak pengusaha.
Contohnya, Mark Zuckerberg menciptakan Facebook berdasarkan perilaku sosial yang umum di kalangan mahasiswa, sementara Ben Silbermann mendirikan Pinterest karena kecintaannya terhadap koleksi sejak kecil. Dengan demikian, mengenali karakteristik Gen Alpha dapat menjadi kunci untuk meraih kesuksesan di masa depan.