'Tol laut Jakarta-Surabaya, terkadang mimpi tak terealisasi'
Megaproyek itu tidak hanya membutuhkan dana yang besar, tetapi juga faktor alam yang mendukung.
Ide Menteri BUMN, Dahlan Iskan, ingin membangun jalan tol atas laut Jakarta-Surabaya dengan menyinergikan 19 perusahaan pelat merah menuai berbagai tanggapan.
Mantan Menteri BUMN, Tanri Abeng, menilai ide sulit terealisasi. Mengingat, megaproyek itu tidak hanya membutuhkan dana yang besar, tetapi juga faktor alam yang mendukung.
-
Kenapa Soetomo berpesan untuk dimakamkan di Surabaya? Ia ingin dimakamkan di Surabaya agar senantiasa dekat dengan masyarakat kota itu.
-
Apa yang menjadi ciri khas oleh-oleh dari Surabaya? Sambal Bu Rudy menjadi salah satu ikon oleh-oleh khas Surabaya.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Siapa Entong Tolo? Entong Tolo, yang dikenal sebagai bandit dari Bekasi, aktif dalam dunia kejahatan selama kurang lebih empat tahun mulai dari tahun 1904-1908,” tulis narasi di Indonesia.go.id.
-
Apa yang dimaksud dengan jalan tol? Jokowi menilai, pembangunan jalan tol dapat menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru selain di Jakarta atau pulau Jawa. Sehingga, biaya logistik dapat lebih murah.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
"Barangkali satu ide yang menarik. Terpenting, apa yang ingin dicapai, kalau itu jelas, apakah sumber daya alamnya cukup atau tidak? terkadang mimpi tidak bisa terealisasi," ujarnya, di Jakarta, Kamis (10/10).
Dia menduga, mimpi besar Dahlan itu dipicu oleh keberhasilan pemerintah membangun jalan tol atas laut Tanjung Benoa, Bali. Jika ingin berhasil, menurut Tanri, mimpi itu harus disertai oleh kerja keras, mulai dari menyusun perencanaan yang matang hingga eksekusinya.
"Nah itu yang harus dipikirkan, betul-betul kajian karena pasti banyak pendanaan yang cukup besar. Memang kerja besar harus dimulai dari mimpi tetapi kalau tidak ada suatu proses perencanaan yang matang maka percuma."
Adapun Ke-19 BUMN tersebut meliputi PT Jasa Marga Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Waskita Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Hutama Karya. Kemudian, PT Pembangunan Perumahan (PP) Tbk, PT Brantas Abipraya, PT Nindya Karya, PT Istaka Karya, PT Pelindo II, PT Pelindo III.
Selanjutnya, PT Semen Indonesia Tbk, PT Krakatau Steel Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank BNI Tbk, PT Bank BRI Tbk, PT Bank BTN Tbk, PT Jamsostek, PT Taspen.
(mdk/yud)