Tren Pemulihan Ekonomi Masih Dibayangi Berbagai Tantangan Akibat Covid-19
Tanda-tanda pemulihan ekonomi telah dimulai sejak akhir kuartal III dan memasuki kuartal IV tahun ini. Nuansa optimisme yang digaungkan pemerintah pun sama ketika Covid-19 varian delta belum sampai di Indonesia.
Tanda-tanda pemulihan ekonomi telah dimulai sejak akhir kuartal III dan memasuki kuartal IV tahun ini. Nuansa optimisme yang digaungkan pemerintah pun sama ketika Covid-19 varian delta belum sampai di Indonesia.
"Kita lihat sudah ada beberapa pemulihan yang pasti, narasi yang dibangun sat ini sama dengan pada April dan Mei lalu setelah melihat hasil indikator perekonomian pada kuartal I. Optimisme yang sama, api kita terpukul karena varian delta," tutur Kepala Departemen Ekonomi CSIS, Yose Rizal Damuri dalam Webinar Perpajakan di Era Digital: Menelaah UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan, Jakarta, Kamis (14/10).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendukung Kemandirian Ekonomi Nasional? Nicke Widyawati menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan untuk Kategori Kemandirian Ekonomi yang diberikan kepadanya Menurutnya, kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
-
Bagaimana responden menilai kondisi ekonomi nasional saat ini? Ini ditandai dengan 26,0 persen masyarakat yang menilai ekonomi nasional saat ini buruk. Angka ini seimbang dengan 26,0 persen masyarakat yang mengatakan ekonomi baik. Umumnya ekonomi nasional dinilai sedang, yakni sebesar 42,4 persen, akan tetapi lebih banyak yang menilai sangat buruk daripada yang sangat baik. Dengan persentase 3,5 persen sangat buruk. Lalu hanya 1,4 persen masyarakat yang menilai kondisi ekonomi nasional sangat baik.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
Namun, peningkatan di sektor konsumsi belum sepenuhnya kuat. Masih banyak kegamangan yang dihadapi masyarakat, pebisnis hingga investor.
Hal ini tercermin dari rasio pembiayaan dan deposito yang masih di atas sekitar 90 persen dari biasanya di atas 100 persen. Artinya, saat ini masih banyak orang yang memilih menyimpan dana ketimbang mengajukan pembiayaan untuk melakukan aktivitas produksi maupun investasi.
Kondisi ini terjadi karena bayang-bayang gelombang ketiga penyebaran Covid-19 di Indonesia. Lalu ancaman tekanan inflasi yang saat ini tengah terjadi di beberapa negara.
Kondisi ekonomi regional dan global hingga potensi krisis ekonomi dan krisis keuangan menjadi beban untuk pemulihan di Indonesia. Belum lagi soal peningkatan harga komoditas yang bisa menimbulkan inflasi di tanah air. Akibatnya, pemulihan ekonomi berjalan stagnan meskipun beberapa indikator telah menunjukkan performanya.
"Pemulihan ekonomi lebih pasti tapi dibayangi stagnasi yang cukup parah. Mengingat ada banyak angin dari depan yang membuat perekonmian ini tidak bsia jalan dengan lebih cepat," kata Yose.
Apalagi, IMF baru-baru ini menurunkan ramalan pertumbuhan ekonomi global dan Indonesia. IMF merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi nasional turun menjadi 3,2 persen. Padahal, sebelum adanya varian delta, IMF memperkirakan pertumbuhan Indonesia di atas 4 persen.
"IMF revisi ramalannya tahun ini, Indonesia mendapatkan perekonmian 3,2 persen, padahal sebelum gelombang kedua kemarin kita diprediksi bisa mencapai 4 persen," kata dia.
Meski pemerintah optimis bisa mencapai target yang telah ditetapkan, namun harus diakui akan banyak tantangan yang dihadapi selama proses pemulihan ekonomi nasional.
Baca juga:
Ekonomi Indonesia Dinilai Andalkan Kebijakan Fiskal Selama Pandemi
Fokus OJK dalam Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional
6 Usulan Strategi untuk Ekonomi Indonesia Pulih Imbas Pandemi Covid-19
Gibran Bicara Terobosan Pemulihan Ekonomi: Kita Dipaksa untuk Go Digital
Per 8 Oktober, Belanja Dana PEN Capai Rp416 Triliun dari Total Rp744 Triliun
Airlangga: Pembangunan SDM Jadi Kunci Pembangunan Masa Depan