Triwulan I-2015, laba Kalbe Farma tumbuh 7,2 persen
Menjadi Rp 529 miliar dari sebelumnya Rp 493.
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) membukukan laba bersih Rp 529 miliar sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Tumbuh 7,2 persen ketimbang periode sama tahun lalu Rp 493 miliar.
Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Kalbe Vidjongtius mengatakan, peningkatan laba bersih perusahaan sejalan penjualan bersih yang naik 4,4 persen menjadi Rp 4.247 miliar dari sebelumnya Rp 4.067 miliar.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Siapa saja yang memegang saham PT Berau Coal Energy Tbk? Saat ini, PT Berau Coal Energy Tbk menguasai 90 persen saham perusahaan dan 10 persen dimiliki oleh Sojitz Coorporation.
-
Kapan Bursa Karbon Indonesia resmi diluncurkan? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
Diakuinya, situasi makro masih cukup menantang dan nilai tukar rupiah yang melemah serta tingkat inflasi yang tinggi pada 2014 sekitar 8 persen masih berdampak pada daya beli masyarakat hingga triwulan pertama tahun ini.
"Perlambatan pertumbuhan juga dipengaruhi pertumbuhan penjualan yang negatif di bisnis distribusi dan logistik, serta dampak penarikan salah satu produk obat resep. Namun, di dalam situasi yang menantang ini, Kalbe mampu mempertahankan pertumbuhan laba bersih yang positif," ujarnya dalam siaran pers, Jakarta, Kamis (30/4).
Sementara laba kotor bertumbuh 8,1 persen di triwulan pertama, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penjualan bersih. Perubahan bauran bisnis dan bauran produk Perseroan membawa dampak positif pada marjin laba kotor menjadi 49,5 persen di triwulan pertama 2015 dibandingkan 47,8 persen untuk periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Laba usaha bertumbuh 6,3 persen pada triwulan pertama 2015 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Rasio laba usaha terhadap penjualan bersih pada triwulan pertama tahun 2015 meningkat menjadi 16,1 persen dari 15,8 persen pada periode yang sama 2014.
"Kami akan mempertahankan pertumbuhan laba operasional dengan meningkatkan efektivitas penjualan dan pemasaran, serta memonitor biaya-biaya operasional lainnya."
(mdk/yud)