UMKM Binaan BUMN Didorong Jadi Jagoan Ekspor, Begini Langkah Diterapkan
Langkah ini pun sengaja menyasar pelaku usaha lokal, agar makin tumbuh dan berkembang dengan daya saing yang tidak kalah dari produk luar.
Kegiatan ini menggandeng LKP Pandega dari Jawa Tengah, untuk penguatan kapasitas terkait pemenuhan syarat kurasi bagi produk UMKM binaan.
UMKM Binaan BUMN Didorong Jadi Jagoan Ekspor, Begini Langkah Diterapkan
UMKM Binaan BUMN Didorong Jadi Jagoan Ekspor, Begini Langkah Diterapkan
- Produk UMKM Kini Digunakan dalam Rantai Pasok Bisnis BUMN Semen
- Ubah Lahan Kosong Jadi Ladang Emas, Budidaya Talas Pratama Laku Keras di Pasar Lokal dan Internasional
- Kementerian BUMN Dorong Kolaborasi dengan UMKM untuk Tingkatkan TKDN Suku Cadang Pabrik
- Pengusaha Dukung Pengetatan Barang Impor Lewat Jastip, tapi Petugas Bea Cukai Harus Lebih Sopan
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) melakukan kurasi sejumlah hasil usaha binaan di berbagai sektor. Langkah ini dilakukan dalam upaya menggali potensi ekspor dari produk yang dihasilkan.
Kegiatan ini menggandeng LKP Pandega dari Jawa Tengah, untuk penguatan kapasitas terkait pemenuhan syarat kurasi bagi produk UMKM binaan. Selain itu, kegiatan ini juga mendorong pengembangan UMKM lokal agar lebih berdaya saing,
VP TJSL Pupuk Kaltim, Sugeng Suedi menyampaikan, kegiatan ini sebagai upaya penguatan kapasitas UMKM binaan agar naik kelas dan lebih berdaya saing. Ini juga merupakan salah satu fokus perusahaan melakukan pembinaan untuk mewujudkan kemandirian masyarakat. Utamanya melalui penciptaan peluang usaha yang memiliki potensi guna mendorong kesejahteraan secara ekonomi.
Langkah ini pun sengaja menyasar pelaku usaha lokal, agar makin tumbuh dan berkembang dengan daya saing yang tidak kalah dari produk luar.
Terlebih, kapasitas mitra binaan dalam pengembangan usaha mampu menunjukkan peningkatan signifikan melalui pengelolaan yang akuntabel, sehingga bisa didorong menjadi produk unggulan daerah yang berorientasi ekspor.
"Guna menjajaki potensi tersebut, penting bagi kita untuk terlebih dulu memahami sejumlah langkah strategis yang perlu dilakukan, agar perluasan pasar di tataran ekspor mampu dijangkau secara optimal," tutur Sugeng dikutip di Jakarta, Kamis (9/5).
Dari kegiatan ini, mitra binaan dapat memperdalam pemahaman terkait faktor yang mempengaruhi harga jual produk ekspor, serta pentingnya melakukan perhitungan dalam penentuan harga jual yang kompetitif dan menguntungkan.
Begitu juga dengan kurasi, Pupuk Kaltim ingin memastikan jika standar mutu dan kelayakan bagi konsumen harus dipastikan dengan baik oleh pelaku usaha, agar status produk UMKM binaan bisa dikualifikasi sesuai dengan grade untuk naik kelas.
Terlebih dalam waktu dekat Pupuk Kaltim akan melakukan Business Matching produk UMKM binaan ke Malaysia dan Thailand.
Sehingga pelaku usaha binaan dapat mempersiapkan segala kebutuhan agar produk yang ditawarkan mampu menarik minat calon konsumen sesuai target yang diharapkan.
"Makanya penting bagi pelaku usaha untuk meningkatkan pemahaman, agar pemenuhan syarat kurasi dan penentuan harga ekspor bisa disesuaikan," lanjut Sugeng.
Selain penguatan potensi pasar UMKM, Pupuk Kaltim juga melakukan review dan evaluasi terkait rekomendasi serta rencana tindaklanjut pembentukan Koperasi "Bina Sukses Bontang", yang sengaja diinisiasi untuk mewadahi usaha mitra binaan agar dapat memperluas jangkauan pemasaran.
Adanya koperasi ini diharap semakin meningkatkan daya saing produk UMKM lokal, serta mampu berkontribusi positif terhadap kemajuan ekonomi para pelaku usaha yang bernaung didalamnya.
Oleh karena itu, seluruh mitra binaan Pupuk Kaltim pun diharap dapat terus menjaga kualitas dan jaminan mutu produk secara konsisten, sehingga kepercayaan konsumen semakin meningkat serta mampu mendorong penguatan daya saing usaha secara berkelanjutan.
"Dengan adanya koperasi, geliat usaha juga dapat semakin berkembang dengan jangkauan pasar yang lebih luas. Dimana koperasi ini dimaksimalkan untuk mewadahi pelaku usaha binaan agar semakin bertumbuh sesuai bidang usaha yang dijalankan," ungkap Sugeng.