Utak Atik Anggaran Demi Program Makan Bergizi Gratis Terealisasi, Bakal Pangkas Jumlah Penerima?
Kubu Prabowo-Gibran memastikan program makan bergizi gratis dapat direalisasikan dengan mengumpulkan dana dari berbagai cara.
Kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan menekankan kualitas dari program Makan Bergizi Gratis dibanding kuantitas. Maka, Wakil Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Pemilih Muda Prabowo-Gibran, Anggawira memastikan proyeksi anggaran makan bergizi gratis seharga Rp7.500 per porsi tidak akan dipakai. Namun dia tidak menapikan akan ada pengurangan anggaran tiap porsi dari yang semula Rp15.000.
- Program Makan Bergizi Gratis Diuji Coba di 80 Titik, Jadi Modal Perluasan Tahun Depan
- Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran Habiskan Anggaran Rp800 M Per Hari
- Makan Bergizi Gratis Butuh Biaya Besar, Diyakini Bakal Korbankan Anggaran Program Lain
- Jawab Isu Makan Bergizi Gratis Dipangkas jadi Rp7.500, Tim Sinkronisasi Ungkap Dua Arahan Prabowo
"Secara kuantitas pastinya akan ada pengurangan, karena kita tidak ingin kualitas yang di-deliver ini menurun. Karena buat apa kalau kualitasnya tidak sesuai dengan kajian yang dilakukan oleh tim," ujar Anggawira saat ditemui di Jakarta, Senin (29/7).
Dalam hitungan Kementerian PPN/Bappenas, anggaran ideal untuk makan bergizi gratis senilai Rp 15.000-Rp 20.000 per porsi. Namun, Anggawira masih menunggu hasil uji coba penerapan program tersebut untuk bisa mengetahui angka pastinya.
"Tapi angka fix-nya berapa secara nominal sampai saat ini belum ada. Karena kami kan ada 20-an tempat kita melakukan uji coba," ungkap Angga.
Dia juga membuka peluang pelaksanaan program makan bergizi gratis dilakukan lewat skema Kerjasama dengan pihak swasta. Menurut dia, semakin banyak yang terlibat maka akan semakin bagus pelaksanaannya.
"Tinggal dari sisi mananya keterlibatannya. Pasti kalau menyangkut anggaran pasti ada aturan-aturan. Apalagi anggaran berbasis dari pemerintah ini, APBN, enggak mungkin proyek dilakukan menabrak aturan yang ada," tutur Angga.
Hal ini sebagaimana yang pernah disampaikan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka terkait uji coba Program Makan Siang Gratis yang berlangsung hingga Oktober 2024 sepenuhnya didukung oleh dana dari sektor swasta.
"Kami sangat berterima kasih. Tanpa dukungan dari perusahaan swasta, program ini mungkin tidak akan berjalan sebaik ini, mengingat ini masih tahap uji coba," ujarnya setelah meninjau uji coba di SDN Sentul 03 dan 02, Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu.
Gibran mengklaim sejak ia dan Presiden terpilih Prabowo Subianto mengumumkan Program Makan Bergizi Gratis, banyak perusahaan yang berpartisipasi, terutama melalui Corporate Social Responsibility (CSR).
"Banyak perusahaan yang tergerak, termasuk GoTo dan TikTok," kata Gibran.
Uji coba di SDN Sentul 03 dan 02 ini diprakarsai oleh GoTo, dengan kehadiran Catherine Hindra Sutjahyo, Presiden Gojek Unit Bisnis On-Demand Service GoTo.
Ratusan paket makanan dikirimkan ke sekolah menggunakan layanan pesan antar Gojek, dengan melibatkan puluhan pengemudi ojek online.
"Menu hari ini seharga Rp14.900, yang terdiri dari ayam, nasi, sayur, buah-buahan, dan susu. Ini juga untuk mengklarifikasi bahwa anggaran akan dipotong hingga Rp7.500 per porsi, itu tidak benar," tegas Gibran.
Gibran memastikan anggaran untuk program makan bergizi gratis tidak akan dikurangi hingga Rp7.500 per porsi.
"Untuk anak-anak kita, generasi penerus bangsa, anggarannya tidak boleh pelit. Meskipun menunya berbeda, anggarannya tidak mungkin dikurangi hingga Rp7.500," jelas Gibran.
Diberitakan sebelumnya, pagu indikatif Badan Pangan Nasional (Bapanas) tahun 2025 hanya Rp329,9 miliar. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan pagu indikatif reguler tahun 2024 sebesar Rp441 miliar (non bantuan pangan).
"Pagu indikatif Badan Pangan Nasional tahun 2025 sebesar Rp329,9 miliar atau atau 25,45 persen lebih rendah dari pagu reguler tahun 2024 non bantuan pangan," kata Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy dalam Perencanaan Program Pembangunan Ketahanan Oangan Tahun 2025, Senin (29/7).
Sarwo menyebut penurunan anggaran tersebut tidak hanya terjadi di Bapanas saja, melainkan juga terjadi di Kementerian dan Lembaga lain, termasuk Kementerian Pertanian.
"Kementerian Pertanian juga turun dari Rp14 triliun menjadi Rp8 triliun, turunnya sangat signifikan sekitar Rp6 triliun," ujarnya.
Ia menduga pemangkasan anggaran tersebut diduga untuk mendukung program Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yakni program makan bergizi gratis.
"Mungkin persiapan untuk program bapak presiden yang baru makan gratis," ujarnya.