Wapres JK Peringati Hari Migran bersama 6000 Mantan dan Calon TKI di Sukabumi
Peringatan hari Pekerja Migran Internasional yang jatuh pada tanggal 18 Desember di Indonesia kali ini dilaksanakan di Sukabumi, Jawa Barat dengan melibatkan banyak pihak dan dihadiri sebanyak 6000 pekerja migran Indonesia.
Peringatan hari Pekerja Migran Internasional yang jatuh pada tanggal 18 Desember di Indonesia kali ini dilaksanakan di Sukabumi, Jawa Barat dengan melibatkan banyak pihak dan dihadiri sebanyak 6000 pekerja migran Indonesia serta dihadiri oleh Kementerian Ketenagakerjaan, BPJS Ketenagakerjaan dan juga Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.
Dalam sambutannya, Jusuf Kalla menyebutkan salah satu cara untuk memakmurkan bangsa ini adalah dengan meningkatkan lapangan kerja, baik di dalam maupun luar negeri.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Kapan Yusuf mulai beternak itik? Ahmad Yusuf (22) sudah mulai beternak itik sejak usianya masih 15 tahun.
-
Apa yang diungkapkan Jusuf Kalla mengenai pembelian alutsista bekas? Pemerintah membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas dengan harga murah bukan terjadi saat ini saja. Hal tersebut dinungkapkan langsung Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) yang pernah berpasangan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Pemerintah Beli Alutsista Bekas Umur 25 Tahun Harganya Rp1 Triliun kata JK dikutip dari Antara, Kamis (11/1) "Saya kira pemerintah 'kan tidak satu kali ini beli bekas (alutsista bekas), tetapi selalu murah. Murah sekali barang bekas itu sebetulnya, apalagi kalau sudah tua,"
-
Kapan Mohammad Tri Anjas lulus Akmil? Pada 3 November 2022, keluarga militer itu mendapatkan kabar gembira dari Wakil Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Dian Assafri.
"Karena itulah pekerja migran selalu dikatakan sebagai pahlawan devisa, karena negeri ini membutuhkan devisa untuk kebutuhan rakyatnya," kata Jusuf Kalla di Cikembar, Sukabumi, Selasa (18/12).
Dia menegaskan, bekerja di luar negeri tidaklah mudah, karena banyak hal yang berbeda dengan Indonesi, baik itu perbedaan budaya, bahasa, iklim hingga perbedaan kebiasaan. Karena itulah kenapa pekerja migran membutuhkan suatu ketahanan yang baik dari pemerintah yang dilakukan oleh Kementerian maupuan perlindungan dengan dasar undang-undang yang ada.
Dia pun menekankan perlindungan kepada para pekerja migran yang harus ditingkatkan. "Sehingga semuanya insya allah kita harapkan terlindungi dengan baik. Para petugas-petugas kita di luar negeri juga tentu berkewajiban untuk menjaga segala sesuatunya yang mungkin timbul," ujarnya.
Dia mengungkapkan, bekerja di luar negeri tidaklah selalu menghasilkan membahagiakan, ada hal-hal kasus-kasus tertentu menyulitkan dan juga memberikan efek buruk dan lain sebagainya. "Tapi kita juga tentu mengetahui banyak yang berbahagia pendapatan dapat membangun rumah di tanah air , dapat memberikan sekolah kepada anaknya," ujarnya.
Kegiatan tahunan ini diadakan untuk kembali menegaskan peran penting para pejuang devisa bagi keberlangsungan pembangunan di Indonesia. Perlindungan bagi para PMI ini sudah semestinya menjadi perhatian bersama elemen Bangsa agar mereka dapat dengan tenang selama bekerja hingga kembali lagi ke Tanah Air.
Baca juga:
Kekejaman Majikan Sutini di Singapura Terungkap dari Buku Harian
Derita TKI Sutini, Sakit Keras Sampai Meninggal Usai Pulang dari Singapura
BI Catat Remitansi TKI Capai USD 8,8 Miliar per Tahun
1 Jenazah Bercelana Loreng di Selat Malaka Berhasil Diidentifikasi
TKI di Singapura Didorong dari Eskalator Oleh Majikan Usai Terlibat Argumen