Wapres JK: Proyek 35.000 MW itu angka keramat
Wapres JK: Proyek 35.000 MW itu angka keramat. Menurutnya, keterlambatan Indonesia untuk membangun sistem kelistrikan yang handal menyebabkan pemerintah harus membayarnya dengan subsidi. Bahkan, pada 2015, subsidi listrik sudah sedemikian besarnya hingga mencapai Rp 100 triliun.
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menyatakan bahwa realisasi proyek kelistrikan 35.000 megawatt (MW) tidak bisa ditawar lagi. Bahkan, angka tersebut disebut keramat.
"Karena itu, angka yang paling populer diucapkan dari semua tingkat pejabat yaitu angka 35.000 MW. Angka itu angka keramat yang harus diselesaikan agar tidak mengulangi sejarah dan kesalahan," ujar Wapres JK di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (28/9).
Menurutnya, keterlambatan Indonesia untuk membangun sistem kelistrikan yang handal menyebabkan pemerintah harus membayarnya dengan subsidi. Bahkan, pada 2015, subsidi listrik sudah sedemikian besarnya hingga mencapai Rp 100 triliun dari total subsidi yang disalurkan pemerintah sebesar Rp 390 triliun.
"Itu karena kelambatan membangun listrik. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan listrik yang mendesak, maka dibangunlah dengan diesel di mana-mana. Jadi pemborosan luar biasa. Jadi, ongkos keterlambatan adalah larinya ke subsidi," tandasnya.
Apalagi saat ini, lanjut Wapres JK, proyek kelistrikan merupakan bisnis dan infrastruktur yang harus terus dibangun. Sebab, penduduk akan semakin bertambah dan industri akan berkembang sehingga membutuhkan pasokan listrik yang besar.
"Bagaimana negara yang begitu kaya akan SDA, mempunyai aset minyak terbesar di dunia," ungkap Wapres JK.
Baca juga:
Kejar 35.000 MW, PLN tak konsisten soal pasokan gas ke PLTGU
Pilih lahan reklamasi, proyek PLTGU Jawa 1 bakal tuai gugatan
Kejar target 2019, lokasi PLTGU Jawa 1 diminta di luar reklamasi
2.838 Keluarga di Waykanan Lampung belum menikmati listrik
KPPU pelototi PLN dalam tender proyek 35.000 MW
1 Bulan lagi, PLN umumkan pemenang tender PLTU Jawa 1 1.600 MW
3 Bank BUMN keroyokan beri utang Rp 32 triliun ke PLN
-
Bagaimana PLN dan ACWA Power akan membangun proyek ini? Kesepakatan ketiga perusahaan ini akan berlangsung pada business matching di flagship event KTT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung pada 5 - 6 September 2023. Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Mengapa PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia berkolaborasi membangun proyek ini? Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Apa yang akan dihasilkan dari proyek kolaborasi PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia? Proyek ini akan menghasilkan hidrogen yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
-
Siapa yang membangun jaringan listrik di Yogyakarta? ANIEM mulai membangun jaringan listrik di Kota Yogyakarta pada tahun 1914, tepatnya di kawasan hunian orang Eropa di Kotabaru.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.