Wapres JK rahasiakan paket kebijakan penyelamatan ekonomi
Wapres JK mengaku pemerintah harus memperhatikan dari pelbagai sektor.
Pemerintah masih menggodok paket kebijakan untuk merespon kondisi ekonomi yang semakin memburuk. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, pemerintah harus memperhatikan dari pelbagai sektor.
"Banyak hal. Itu saja sebenarnya bagaimana kita mempercepat proyek yang ada, bagaimana menaikkan kebutuhan bahan pokok pangan, bagaimana menutup defisit dengan kegiatan ekspor dan sebagainya dan ini hanya sektoral yang menyelesaikan ini," papar JK di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (8/9).
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai harga alutsista bekas yang dibeli pemerintah? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
-
Kenapa Jusuf Kalla menilai pembelian alutsista bekas dengan harga Rp1 Triliun tidak layak? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
Disinggung soal kebijakan yang bakal dikeluarkan, JK masih merahasiakannya. "Tunggu besok. Sudah sering dibahas tapi masih perlu penyesuaian," katanya.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah yang berada di level Rp 14.285 per USD (data Bank Indonesia) telah memaksa beberapa perusahaan memutus hubungan kerja dengan karyawannya.
Wapres JK melihat, PHK dilakukan perusahaan yang berorientasi bahan baku impor. Sebab mereka terdesak kondisi rupiah yang semakin terpuruk terhadap dolar.
"Tergantung, kalau industri dengan bahan baku impor pasti. Tapi industri dengan lokal saya kira tidak banyak masalah," tutur JK.