Wijaya Karya Bukukan Laba Rp 341 Miliar di Kuartal I 2019
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA membukukan laba bersih sebesar Rp 341,34 miliar pada kuartal I 2019, atau tumbuh 58,45 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Perolehan laba bersih tersebut ditopang oleh penjualan WIKA pada tiga bulan pertama 2019 yang mencapai Rp 6,50 triliun.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA membukukan laba bersih sebesar Rp 341,34 miliar pada kuartal I 2019, atau tumbuh 58,45 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Perolehan laba bersih tersebut ditopang oleh penjualan WIKA pada tiga bulan pertama 2019 yang mencapai Rp 6,50 triliun.
Direktur Utama WIKA, Tumiyana, menyatakan capaian positif tersebut turut didukung oleh penggunaan teknologi terbarukan yang perseroan terapkan pada berbagai proyek.
-
Kenapa bunga Wijaya Kusuma dipercaya bisa meninggikan derajat? Mitos ini berasal dari keindahan serta keunikan yang dimiliki oleh bunga tersebut. Bunga wijaya kusuma memiliki warna cantik dan bentuk yang eksotis, sehingga sering dianggap sebagai lambang kesuksesan dan kemewahan.
-
Di mana Widodo merintis usaha kerajinan limbah kayu jati? Setelah pensiun tahun 1994, ia pindah ke Desa Tempurejo, Kabupaten Boyolali. Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Siapa Jhony Saputra? Merupakan Pengusaha Muda Jhony Saputra, yang disebut sebagai pengusaha muda berkecukupan, menjabat sebagai komisaris utama di PT Jhonlin Argo Raya (JARR), sebuah perusahaan yang tergabung dalam Jhonlin Group milik Haji Isam.
"WIKA sedang mengembangkan Building Information Modelling (BIM) yang dapat menghasilkan visualisasi dengan menggabungkan gambaran situasi sekitar proyek dengan desain struktur yang akan dibangun. Dengan demikian, berbagai risiko dapat dimitigasi sejak awal serta membantu proses perencanaan yang lebih presisi dari segi biaya, mutu dan waktu," jelasnya, Senin (29/4).
Pada kuartal I 2019, WIKA tercatat berhasil meraih kontrak baru sebesar Rp 10,91 triliun atau melonjak 62,37 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kontribusi terbesar capaian kontrak baru tersebut berasal dari sektor energy dan industrial plant sebesar Rp 5,01 triliun, infrastruktur dan gedung sebesar Rp 4,06 triliun, disusul sektor industri sebesar Rp 1,40 triliun. Sementara itu, sektor properti menyumbang capaian kontrak sebesar Rp 443,23 miliar.
Serangkaian proyek baru yang berhasil diraih WIKA antara lain pengerjaan 1.185 unit logement di Ouargla, Aljazair, kemudian Refinery Development Master Plan (RDMP) Refinery Unit V Site Development di Balikpapan, serta Hotel T3 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
WIKA Raih Proyek Bangun 1.185 Rumah di Gurun Sahara
Pemerintah Aljazair kembali menunjuk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA sebagai kontraktor pelaksana untuk membangun 1.185 unit logement (rumah) di Gurun Sahara, Ouargla, Aljazair. Tumiyana mengatakan total nilai kontrak pembangunan logement ini mencapai Rp 500 miliar.
"Pengerjaannnya ditargetkan akan berlangsung selama 36 bulan dan berakhir pada Desember 2021," jelasnya.
Dengan penunjukan tersebut, jumlah logement yang dibangun oleh WIKA di negara yang terletak di Afrika Utara itu kini mencapai 5.385 unit. Sebelumnya, perseroan mendapat kepercayaan untuk membangun 700 dan 1.000 unit logement di Baraki dan El Harrach, kemudian dilanjutkan dengan 1.250 unit logement di Khemis Miliana.
Tumiyana menuturkan, Gurun Sahara merupakan salah satu tempat terpanas di dunia dengan suhu maksimum bisa mencapai 50 derajat celcius. Kondisi tersebut berpotensi tidak baik pada pembetonan sehingga waktu pengerjaannya pun dibagi untuk menghindari suhu panas pada siang hari.
"Kondisinya sangat panas pada siang hari dan sangat dingin pada malam hari, tapi teman-teman antusias karena memiliki tantangan baru. Dari situ, waktu kerjanya dibagi menjadi dua, yaitu mulai dari jam 5-11 siang dan dilanjutkan jam 5 sore-11 malam," ungkap dia.
Selain pengerjaan proyek di Gurun Sahara, Aljazair, WIKA juga terlibat dalam pembangunan Jembatan Limbang yang merupakan Cable Stayed Bridge Pertama di Sarawak, Malaysia. Secara progres, pengerjaan Limbang Bridge kini mencapai 11,78 persen.
Menurut Tumiyana, jembatan yang membentang sepanjang 772 meter dan lebar 20,5 meter di atas Sungai Limbang Sarawak ini merupakan proyek jembatan cable stayed kedua WIKA di luar negeri setelah Jembatan Comoro di Dili, Timor Leste.
"Tujuannya untuk mempersingkat jarak tempuh antara kota Limbang dengan Brunei Darussalam sekaligus mendukung upaya pengembangan daerah-daerah baru di Malaysia," jelas dia.
Pembangunan jembatan ini dilaksanakan oleh Brooke Dockyard Engineering & Works Corporation dengan melibatkan WIKA sebagai structure contractor. Total nilai proyeknya mencapai Rp 225,65 miliar, dengan target rampung pada Mei 2021.
"Semoga dengan keberhasilan Wijaya Karya dalam mengerjakan Limbang Bridge akan semakin memperbesar peluang WIKA untuk terlibat dalam pembangunan proyek-proyek infrastruktur lainnya di Malaysia," pungkas Tumiyana.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Wijaya Karya Bakal Bangun Taman Halal Bernuansa Makkah dan Madinah
Digarap WIKA, Pembangunan Taman Halal Ditarget Selesai di 2020
Cerita Sri Mulyani, Wika Kalahkan Turki Garap Proyek Rumah Subsidi di Aljazair
Wika Bawa 1.343 Pekerja Indonesia Garap Ribuan Rumah Subsidi di Aljazair
Wika Bakal Bangun Rumah Subsidi 3.950 Unit Senilai Rp 187,7 M di Aljazair
Wijaya Karya Bagikan Dividen 2018 Kisaran 20 Hingga 30 Persen dari Laba
Pembangunan Konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Baru 9,2 Persen