Wika Bawa 1.343 Pekerja Indonesia Garap Ribuan Rumah Subsidi di Aljazair
Direktur Eksekutif Eximbank Indonesia Sinthya Roesly mengatakan, pengerjaan proyek tersebut membawa banyak manfaat bagi Indonesia. Selain mempertipis defisit neraca perdagangan dengan negara itu, proyek ini juga menyerap 1.343 pekerja asal Indonesia.
PT Wijaya Karya (Persero) berencana membangun rumah subsidi sebanyak 3.950 unit di Aljazair masing-masing sebanyak 1.700 unit di Algier dan 2.250 unit di Blida. Pembangunan ribuan rumah tersebut rencananya akan dimulai pada tahun ini.
Direktur Eksekutif Eximbank Indonesia Sinthya Roesly mengatakan, pengerjaan proyek tersebut membawa banyak manfaat bagi Indonesia. Selain mempertipis defisit neraca perdagangan dengan negara itu, proyek ini juga menyerap 1.343 pekerja asal Indonesia.
-
Di mana permasalahan tentang tenaga kerja terjadi? Susahnya cari Kerja di Indonesia Sulitnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
-
Bagaimana proses kepergian Wibowo Wirjodiprodjo? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Di mana kerja sama ini ditandatangani? Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
-
Apa yang dimaksud dengan kata kerja aktif? Kata Kerja Aktif adalah kata kerja yang menunjukkan bahwa subyek dalam kalimat melakukan aksi atau menjadi pelaku dari suatu perbuatan.
-
Kapan kerja keras akan terbayar? "Kerja keras terbayar jika kamu cukup sabar untuk menyelesaikannya."
-
Siapa yang terlibat dalam kerja sama ini? Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
"Proyek pembangunan rumah bersubsidi (Iogement) di Aljazair yang dilaksanakan oleh WIKA secara langsung maupun tidak langsung memberikan multiplier effect bagi negara dan masyarakat Indonesia, yang diantaranya adalah mendorong strategi peningkatan ekspor ke negara non tradisional serta membuka lapangan dan kesempatan kerja langsung bagi 1.343 tenaga kerja Indonesia," ujar Sinthya di Kantornya, Jakarta, Rabu (27/3).
Manfaat lainnya, berupa peningkatan nilai ekspor serta daya saing produk dan jasa Indonesia khususnya jasa konstruksi di pasar internasional, penetrasi pasar ke kawasan Afrika, serta meningkatkan nilai perdagangan bilateral Indonesia.
"Diharapkan bentuk dukungan dari pemerintah serta sinergi antar BUMN dan Lembaga terus dipertahankan dan ditingkatkan sehingga bersifat berkelanjutan dan dapat menumbuhkan manfaat sosial ekonomi yang lebih banyak lagi," jelasnya.
Dalam pengerjaan proyek pembangunan rumah subsidi ini, Wika mendapat kucuran dana dari Eximbank sebesar Rp 187,7 miliar. Pemberian dana itu dilakukan melalui pembiayaan Kredit Modal Kerja Ekspor (KMKE) dengan skema National Interest Account (NIA).
Sementara itu, Direktur Operasi III PT Wijaya Karya Tbk Destiawan Soewardjono mengatakan, dukungan LPEI dalam pembiayaan modal kerja ekspor merupakan bentuk kerja sama yang menunjukkan nilai strategis berupa dukungan pemerintah kepada sektor jasa konstruksi nasional dalam meningkatkan daya saing pada pembangunan proyek-proyek infrastruktur di luar negeri.
"Selain itu, merupakan langkah kongkrit untuk meningkatkan ekspor dan investasi ke negara non tradisional melalui pemanfaatan dana NIA, termasuk melalui pemanfaatan peluang bisnis turunan," jelasnya.
Baca juga:
Wapres JK Harap Anak Muda Ciptakan Lapangan Kerja Baru
Tekan Pengangguran, Pemerintah Diminta Antisipasi Peningkatan Pekerja Robotik
Pemerintah Jemput Bola Sertifikasi Pekerja Konstruksi di Pelosok
Pemerintah Serahkan 3.000 Sertifikat Ahli Tenaga Konstruksi
Menko Darmin Sebut 1,43 Juta Tenaga Ahli Konstruksi Belum Tersertifikasi
Sri Mulyani Akui Bangun SDM Lebih Sulit Dibanding Infrastruktur