WIKA raih kontrak proyek MRT Jakarta
Pengerjaan konstruksi jalur layang Mass Rapid Transit (MRT) yang menghubungkan Lebak Bulus dan Cipete.
PT Wijaya Karya (Persero) mendapatkan kontrak dua paket pengerjaan konstruksi jalur layang Mass Rapid Transit (MRT) yang menghubungkan Lebak Bulus dan Cipete. WIKA yang membentuk konsorsium dengan Tokyu (Jepang) akan mengerjakan proyek tersebut selama 56 bulan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Perusahaan Wika Natal Argawan, dalam siaran pers, Rabu (9/11). "Itu melalui Letter of Acceptance No: 459/DIR-MRT/IX/2013 dan No. 460/DIR-MRT/IX/2013 tanggal 6 September 2013."
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Di mana MRT Jakarta berada? Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta.
-
Apa yang sedang diusut oleh Polda Metro Jaya terhadap Aiman Witjaksono? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Apa yang dilakukan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto terhadap jajarannya? Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto merombak jajarannya dengan memutasi sejumlah pejabat kepala satuan (Kasat) tingkat Polres hingga Kapolsek.
-
Siapa yang membangun MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Berdasarkan data yang dirilis PT MRT pembangunan MRT CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta mencapai 80,75 persen.
-
Siapa yang memberikan pernyataan pujian terhadap langkah Polda Metro Jaya dalam melibatkan Ormas dan satpam? Mengomentari hal itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni ikut mengapresiasi.
Pada paket CP101, Konsorsium bakal membangun 1 unit Depo, 1 lot Gedung Fasilitas Depo, Elevated Railway sepanjang 1,2 kilomter dan 1 unit Elevated Station senilai Yen 5,953 miliar dan Rp 1,016 triliun.
Sedangkan paket CP102, meliputi pekerjaan 2 unit Elevated Station dan Elevated Railway sepanjang 4,7 km dengan nilai kontrak Yen 2,238 miliar dan Rp 898,199 milyar.
Sebelumnya, WIKA konsorsium mendapatkan dua dari tiga paket proyek MRT underground tahap I. Yaitu paket CP104 dan CP105.
Pada Paket CP104, konsorsium mengerjakan konstruksi underground kedalaman 30 meter dari Senayan sampai Istora sepanjang 1,8 km sebesar Yen 1,4 miliar dan Rp 846,2 miliar. Paket CP105, yaitu dari Bendungan Hilir menuju Setiabudi dengan panjang jalur sekitar 2 km senilai Yen 1,055 miliar dan Rp 959,6 milyar.
Hingga 1 September lalu, jumlah kontrak yang diperoleh WIKA mencapai Rp 11,1 triliun atau 53,47 % dari target Kontrak Baru 2013 Rp20,76 triliun. Beberapa proyek yang telah diperoleh, antara lain; proyek EPC pembangunan Stasiun Kompresi Gas (SKG) Rantau Panjang dan Pangkalan Brandan Rp 413 miliar.
Kemudian, proyek EPC ESF Nom Crucible MOP PP Antam Rp310 miliar, proyek pembangunan PLTU Cilacap 660MW Rp193 miliar, proyek design dan build gedung parkir Bandara Sepinggan Balikpapan Rp167 miliar.
Lalu, pembangunan jalur RTGC perkuatan dan peninggian jalan Tanjung Priok Rp 101,59, proyek MRT Underground CP 104-105 Rp 294,53 miliar, Proyek EPCC of New Condensate and Diesel Tanks British Petroleum Ltd. (BP) Rp382 miliar.
Selain itu, perluasan gedung Terminal 3 ultimate Bandara Soekarno-Hatta Rp1,79 triliun, pembangunan university hospital di Universitas Indonesia Rp 539,26 miliar, proyek apartemen Balai Hinggil Surabaya Rp267 miliar dan apartemen Dharma Husada Rp259 miliar.
(mdk/yud)