XL rela jual tower buat bayar utang pembelian Axis
Perseroan telah mendapatkan pinjaman sebesar USD 300 juta dari DBS Bank.
Dana USD 865 juta yang digelontorkan PT XL Axiata Tbk untuk mengakuisisi PT AXIS Telekom Indonesia (Axis) diperoleh dari dua jalan. Selain dana dari pemegang saham Axiata sebesar USD 500 juta atau sekitar 58 persen, sisanya sebesar USD 365 juta atau 42 persen merupakan utang dari institusi keuangan.
Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi menuturkan, perseroan sudah punya cara untuk melunasi dana pinjaman yang digunakan untuk proses akuisisi Axis. Perseroan rela melakukan efisiensi sekaligus menjual tower milik mereka.
-
Siapa yang mendukung merger XL Axiata dan Smartfren? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menyatakan Pemerintah Indonesia mendukung dilakukannya merger atau penyatuan usaha antara dua operator seluler di Indonesia, yaitu XL Axiata dan Smartfren.
-
Mengapa XL Axiata tertarik untuk merger dengan Smartfren? Pasalnya, pihak XL Axiata menyadari bahwa persaingan di industri seluler akan berat jika mereka berdiri sendiri dan tidak melakukan merger.
-
Bagaimana XL Axiata mempersiapkan diri untuk memperluas layanan konvergensi? Dalam kerja sama ini, XL Axiata telah menyiapkan perencanaan (planning) dan desain target pasar yang bisa melayani kebutuhan layanan konvergensi (convergence). Sementara itu, Link Net akan melakukan desain jaringan dan kapasitas yang dapat memenuhi kebutuhan target pasar XL Axiata.
-
Kapan Menkominfo meminta agar merger XL Axiata dan Smartfren terjadi? Pada kesempatan yang berbeda, Menteri Kominfo juga pernah mengatakan bahwa merger tersebut diharapkan terjadi secepatnya.
-
Di mana XL Axiata menargetkan perluasan layanan konvergensi? Dalam lima tahun ke depan, kedua pihak akan memperluas cakupan layanan hingga 8 juta home pass.
-
Apa yang dibangun XL Axiata di Sulawesi? XL Axiata meresmikan beroperasinya jaringan backbone fiber optic jalur Gorontalo – Palu untuk melayani lonjakan trafik layanan seluler di seluruh Sulawesi dan mendukung layanan internet rumah.
"Bisa dari cash generater, efisiensi, kita juga bisa sebagian tower akan kita jual," jelas Hasnul di Jakarta, Rabu (5/2).
Saat ini, jumlah tower XL Axiata sebanyak 8.500 tower. Jika ditambah tower Axis menjadi 10.000 tower. Sayangnya, Hasnul masih enggan menyebut waktu yang pasti serta jumlah tower yang akan dijual. "Itu opsi-opsi, kita bisa jual yang memungkinkan kita jual," tutup Hasnul
Cheif Financial Officer XL Axiata Mohammed Adlan Tadjudin mengatakan, perseroan telah mendapatkan pinjaman sebesar USD 300 juta dari DBS Bank. Perseroan akan menggunakan dana pinjaman tersebut sebagian untuk melancarkan proses akuisisi.
"DBS Bank USD 300 juta, kami akan gunakan sebagian untuk operasional, dan sebagian lagi untuk merger, tenor 3 tahun," kata Adlan.