30 Kata-kata tentang Senja yang Penuh Makna, Cocok Buat Caption Media Sosial

Merdeka.com - Senja menjadi salah satu waktu yang ditunggu. Suasana pergantian antara siang dan malam itu membuat warna langit terlihat jauh lebih indah.

Kata-kata tentang senja begitu populer bagi penulis. Tak jarang, senja dijadikan sebagai momen untuk bersajak dengan menguntai kata-kata indah.

Berikut 30 kata-kata tentang senja yang penuh makna seperti dilansir berbagai sumber. Berikut ulasannya.

1. "Di dalam dekapan sang senja, diriku mengharapkan sebuah asa, yang dapat membuat semesta yang fana menjadi semesta yang penuh warna."

2. "Senja mengajarkan bahwa menanti itu tidak mudah, berjuang pun juga sama susahnya. Apalagi harus berjuang menunggu seseorang dalam ketidakpastian."

3. "Kita memang ditakdirkan untuk jauh raga oleh jarak. Tapi, kita juga ditakdirkan untuk melihat senja yang sama tanpa jarak."

4. "Senja itu setia. Dia tak perlu berjanji untuk kembali. Dia hanya butuh waktu untuk menepati. Karena dia tahu, meninggalkan bukan berarti mengusaikan segala harapan. Tapi meninggalkan hanya untuk menguji sebuah kesetiaan.”

5. "Sudah banyak senja yang ku lalui, namun belum pernah ku lewati senja yang membawamu kembali."

6. "Senja memang begitu indah, namun cahaya mentari tetap tak tergantikan, meski dengan lilin yang bersinar sangat terang sekali pun."

7. "Ternyata dia bukan senja, jingganya tak hangatkan luka. Dia hanyalah angin yang sekadar singgah kemudian pergi."

8. "Ingat, setia itu memang sulit, tapi lihatlah jingga. Selalu menggenapkan warnanya, demi senja di setiap harinya."

9. "Matahari yang tenggelam akan mengajarkan pada kita, agar bisa menghargai apa yang diberikan matahari untuk kita."

10. "Karena senja tak pernah memintamu menunggu."

11. "Jika kamu merindukan seseorang, tataplah matahari sore. Kirimkan pesan rindumu untuknya lewat senja".

12. "Malam membuatku ingin menulis rindu, bukan untuk kau baca. Karena rindu yang sesungguhnya telah kau tinggal di tepian senja."

13. "Senja mengajarkan kita bahwa sesuatu yang terlihat indah sebagian besar hanya bersifat sementara."

14. "Aku mencintaimu sebanyak hujan. Kau mencintaiku sesingkat senja. Seperti hujan, aku jatuh cinta berkali-kali. Seperti senja, kau jatuh cinta kemudian pergi."

15. "Senja tak pernah salah. Hanya kenanganlah yang kadang membuatnya basah. Dan pada senja, akhirnya kita mengaku kalah."

16. "Cobalah jadi malam agar kau tahu rasanya rindu, dan jadilah senja sesekali agar kau tahu artinya menanti."

17. "Sekali pun hanya sejenak, namun senja pergi meninggalkan rasa hidup ini amat teramat singkat. Titipkanlah asa."

18. "Senja mengajarkan pada kita, bahwa kehidupan tak selalu berjalan dengan cemerlang dan bersinar."

19. "Senja bagaikan masa kecil, ia dipandang heran bukan karena indah saja, namun juga karena datang sebentar."

20. "Kedatangan senja yang menenggelamkan matahari mengajarkan pada kita, bahwa segala sesuatu tak ada yang abadi."

21. "Melukiskanmu saat senja. Memanggil namamu ke ujung dunia. Tiada yang lebih pilu. Tiada yang menjawabku. Selain hatiku dan ombak berderu." - Dewi Lestari

22. "Walaupun terkadang dia pergi untuk menghilang, tapi tidak untuk senja. Dia pergi untuk berjanji akan kembali lagi."

23. "Di tengah angin senja yang mendesak, aku merasakan kekuasaan waktu, yang tanpa pandang bulu mengubah segala-galanya." – Seno Gumira Ajidarma

24. "Setiap hari ada senja, tapi tidak setiap senja adalah senja keemasan, dan setiap senja keemasan itu tidaklah selalu sama." –Seno Gumira Ajidarma

25. "Kita hanyalah setitik senja yang kadang indah lalu surut dengan bermuram durja, dunia bagi masa kecil kita hanyalah mainan fana yang terus membumbung, mengitari angkasa dan membuat kita terlena akan keindahannya." – Chara Perdana

26. "Tuhan, bersama tenggelamnya matahari senja ini, redakanlah kekecewaan dan kemarahan di hati ini. Sabarkanlah aku. Aamiin." – Mario Teguh

27. Kamu saja yang menemaniku membuka pagi hingga melepas senja, menenangkan malam dan membagi cerita." – Boy Candra

28. "Kenapa senja terdengar lebih romantis dari fajar? Karena perpisahan akan lebih mudah dikenang dari pada pertemuan."

29. "Di bawah alismu hujan berteduh. Di merah matamu senja berlabuh."

30. "Bukankah kita hanya sebatas senja dan daratan? Saling melihat tapi tak saling terikat, saling menatap namun tak saling menetap." (mdk/end)