Della Puspita dan Arman Wosi Diduga Jadi Korban Penipuan Travel Umrah hingga Nama Baik Jadi Dipertaruhkan
Della Puspita dan Arman Wosi menjadi korban penipuan dari perusahaan travel umrah yang dimiliki oleh teman mereka berinisial A.
![Della Puspita dan Arman Wosi Diduga Jadi Korban Penipuan Travel Umrah hingga Nama Baik Jadi Dipertaruhkan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/28/153741.949-della-puspita-dan-arman-wosi-jadi-korban-dugaan-penipuan-travel-umrah-nama-baik-ikut-dipertaruhkan-1.jpeg)
Pasangan selebriti Della Puspita dan Arman Wosi mengaku menjadi korban dugaan penipuan perusahaan travel umrah yang dimiliki seorang teman mereka berinisial A. Mereka tidak jadi berangkat umrah dan uang yang telah mereka setorkan juga belum dikembalikan.
Della Puspita awalnya merasa ragu untuk menggunakan jasa travel milik temannya tersebut, mengingat pengalaman buruk yang pernah ia alami saat melakukan umrah sebelumnya. Namun, Della memiliki niat untuk membantu travel tersebut dengan syarat temannya bersedia memperbaiki kesalahan yang terjadi sebelumnya.
"Akhirnya aku mau jalan lagi umrah, kalau ada teman mau ikut ya sudah aku tawari travel dia. Tapi aku minta harus amanah, jangan sampai kejadian kemarin terulang lagi karena pertaruhannya nama aku," ungkap Della saat diwawancarai di Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (28/1).
Dijadwalkan Berangkat 19 Januari 2025
![Della Puspita dan Arman Wosi Diduga Jadi Korban Penipuan Travel Umrah hingga Nama Baik Jadi Dipertaruhkan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/tempImage/2025/01/28/153752.446-untitled-1.jpeg)
Della Puspita mengungkapkan rekan suaminya telah memastikan biro perjalanan yang mereka pilih tidak menghadapi kendala. Setelah menjelaskan situasi dan berusaha meyakinkan mereka, akhirnya mereka sepakat untuk menyetorkan dana lebih dari Rp300 juta.
Tak hanya itu, seharusnya dia bersama rombongan berangkat tanggal 19 Januari 2025. Namun secara mendadak diundur sampai tanggal 22 Januari.
"Awalnya, keberangkatan dijadwalkan pada tanggal 19 (Januari), tetapi mendadak diundur menjadi tanggal 22," kata Della.
Setelah itu, beberapa teman suaminya yang juga rombongan jemaah umrah meminta tidak ada penundaan keberangkatan lagi. Alasannya karena sulit mengubah jadwal cuti bekerja.
"Teman suami saya pun menegaskan agar tidak ada penundaan, karena kami harus mengatur izin kerja yang tidak mudah. Kami bekerja di kantor," kata Della.
Pada hari keberangkatan, tiba-tiba pesawat yang dikabarkan berubah lagi. Della pun mengaku cemas dan firasatnya berkata dia kembali jadi korban penipuan.
"Pada hari keberangkatan, pesawat tiba-tiba dikabarkan berbeda, dan harus diganti lagi. Saya mulai merasa cemas, 'aduh, ini seperti kejadian sebelumnya lagi'," keluh Della Puspita.
Dituduh Bersekongkol dengan Perusahaan Travel Umrah
![Della Puspita dan Arman Wosi Diduga Jadi Korban Penipuan Travel Umrah hingga Nama Baik Jadi Dipertaruhkan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/tempImage/2025/01/28/153757.147-untitled-1.jpeg)
Akibatnya rencana untuk melaksanakan umrah harus dibatalkan. Malangnya, Della Puspita dituduh terlibat dalam perusahaan travel tersebut dan dianggap melakukan wanprestasi. Padahal, Della menjelaskan ia tidak pernah melakukan promosi dan hanya berperan sebagai pengenalan saja.
"Ternyata imbasnya begitu, wanprestasi ternyata imbasnya ke aku. Terus ujung-ujungnya duit yang harusnya diganti sama si A ini, kita yang harus nanggung. Ya memang dia enggak pernah ngomong harus ganti, cuma 'lu tanggung jawabnya gimana?'," ungkap Della Puspita.
Dalam situasi ini, Della merasa sangat dirugikan, karena ia tidak memiliki peran langsung dalam kesepakatan yang terjadi. Rasa frustrasi dan ketidakadilan yang dialaminya semakin mendalam dengan adanya tuntutan tanggung jawab yang seharusnya tidak ia pikul.
Dituduh Jadi Penadah
![Della Puspita dan Arman Wosi Diduga Jadi Korban Penipuan Travel Umrah hingga Nama Baik Jadi Dipertaruhkan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/tempImage/2025/01/28/153803.808-untitled-1.jpeg)
Della Puspita mengungkapkan pemilik travel pernah memberikan lima unit mobil sebagai jaminan. Namun, dia menginginkan agar orang tersebut mengembalikan uang untuk menutupi setoran jemaah yang tidak jadi berangkat umrah.
"Aku bukan penadah. Kendala yang muncul adalah mobil yang dijadikan jaminan bukanlah milik orang tersebut, melainkan milik saudaranya dan teman-temannya, dengan catatan bahwa mobil itu boleh diperjualbelikan. Namun, proses jual belinya tidak dilengkapi dengan BPKB, dan ada beberapa yang masih dalam tahap cicilan. Jika dijual, aku khawatir akan terjerat masalah hukum lagi," kata Della Puspita.