Pada Rabu, 8 Januari 2025, pelawak Nurul Qomar meninggal dunia di RSUD Tangerang setelah berjuang melawan kanker usus dengan stadium 4C. Abah Qomar, demikian ia dikenal, menghembuskan napas terakhirnya pada usia 64 tahun.
Sesuai permintaan almarhum, jenazahnya dimakamkan hari ini, Kamis, 9 Januari, di TPU Carang Pulang, Kabupaten Tangerang, di samping ayah dan ibunya.
Qomar merupakan salah satu anggota dari grup komedi legendaris, 4Sekawan. Bersama Eman, Ginanjar, dan Derry, grup ini memulai kariernya pada tahun 1991. Nama 4Sekawan semakin dikenal luas berkat sitkom Lika-Liku Laki-Laki yang berhasil menghibur banyak orang pada era 90-an.
Kenangan akan momen-momen bersama Qomar dan grup 4Sekawan tetap terukir dalam ingatan penggemar. Mengingat mereka selalu tampil kompak di berbagai acara, baik di televisi maupun di luar panggung.
Kebersamaan mereka menciptakan simbol solidaritas dan dedikasi dalam dunia hiburan. Derry Sudarisman, rekan seprofesi dan anggota 4Sekawan, juga menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian Qomar.
Dia menggambarkan Qomar sebagai sosok humoris yang selalu mampu menghadirkan kebahagiaan dalam setiap momen. Derry menambahkan Qomar merupakan pelawak yang sangat menjunjung tinggi nilai persahabatan.
Berikut ini potret kenangan Qomar dan 4Sekawan yang dirangkum dari Instagram @derry4sekawanreal pada Kamis (9/1).
Grup 4Sekawan semakin dikenal masyarakat setelah tampil di acara televisi komedi Lika Liku Laki-Laki
Grup lawak yang namanya semakin terkenal sejak tahun 90-an ini tetap menunjukkan kekompakan hingga saat ini.
Selain dikenal sebagai pelawak, Qomar juga terlibat dalam dunia pendidikan. Ia merupakan lulusan Magister Manajemen dan pernah mengajar Sosiologi serta Antropologi di SMA Muhammadiyah Cirebon.
Di luar arena pertunjukan, Qomar dikenal sebagai sosok yang religius dan gemar berdakwah.
Setelah meraih kesuksesan di dunia hiburan, Qomar melangkah ke dunia politik. Pada tahun 2004 ia berhasil terpilih sebagai anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat dan bergabung dengan Komisi X.
Jarwo Kwat mengingat Abah Komar sebagai sosok yang bersemangat meskipun sedang menghadapi penyakit.
Qomar dianggap sebagai sosok yang menginspirasi, selalu optimis dan tidak pernah putus asa.