Kimberly Ryder Bicara Soal Keputusan Pengadilan yang Mewajibkan Edward Akbar Berikan Nafkah Anak Rp6 Juta Setiap Bulan
Kimberly Ryder akhirnya memberikan tanggapan setelah Pengadilan Agama Jakarta Pusat mengeluarkan keputusan resmi mengenai perceraiannya dengan Edward Akbar.
Aktris Kimberly Ryder akhirnya memberikan tanggapan setelah Pengadilan Agama Jakarta Pusat memutuskan perceraiannya dengan Edward Akbar.
Dalam keputusan yang diumumkan secara daring pada Jumat (29/11/2024), Edward diwajibkan untuk memberikan nafkah sebesar Rp6 juta per bulan untuk kedua anak mereka, yaitu Rayden Starlight Akbar dan Aisyah Moonlight Akbar. Saat ditemui di kawasan BSD, Tangerang, pada Sabtu (30/11/2024).
Kimberly menyatakan bahwa ia menerima keputusan tersebut meski jumlah yang ditetapkan jauh di bawah permohonannya di pengadilan.
"Aku sih menerima aja sih ya. Itu sebenarnya minimal. Alhamdulillah, cuma kan balik lagi dari dianya, apa sanggup mengirimkan segitu setiap bulannya? Kita lihat aja dari dianya sih," ungkapnya.
Selama proses persidangan, Kimberly mengaku lebih banyak berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya tanpa terlalu berharap dari mantan suaminya.
"Yang penting dari aku sendiri mencoba untuk works hard buat anak-anak," tegasnya. Ia menekankan pentingnya kemandirian dalam menghidupi anak-anaknya dan berusaha sebaik mungkin meskipun situasi yang dihadapi tidak mudah. Dengan semangat tersebut, Kimberly berharap dapat memberikan yang terbaik untuk buah hatinya.
Tidak Berikan Dukungan Finansial
Kimberly mengungkapkan bahwa selama proses perceraian, Edward tidak memberikan dukungan finansial secara teratur.
"Terakhir itu akhir Mei, Rp 1,5 juta, dengan catatan untuk anak-anak ngaji," ungkap Kimberly. Meskipun demikian, ia memilih untuk tidak mempermasalahkan situasi tersebut agar tidak memicu konflik yang lebih besar. Pada awalnya, Kimberly meminta nafkah sebesar Rp20 juta per bulan dalam gugatan cerainya. Namun, hakim memutuskan bahwa Edward hanya berkewajiban memberikan Rp6 juta.
"Seperti biasanya, dari dulu juga aku yang menutupinya sendiri dengan kerja," katanya, menunjukkan keteguhannya sebagai seorang ibu yang bertanggung jawab.
Enggak Bisa Dibilang Putus Asa
Ketika ditanya mengenai perasaannya terhadap situasi yang dihadapi, Kimberly memberikan jawaban yang tegas.
"Enggak bisa dibilang putus asa. Ya sudah aja. Dari dulu juga, ya sudah. Daripada masalah, ya sudah aja," ungkapnya. Pernyataan ini menunjukkan sikap realistisnya dalam menghadapi masalah yang ada, tanpa membiarkan diri terjebak dalam perasaan putus asa.
Situasi yang dialami Kimberly tidak hanya berdampak padanya, tetapi juga mempengaruhi kedua anaknya. Anak-anaknya sering kali menanyakan keberadaan sang ayah, dan Kimberly menjelaskan dengan sabar.
"Kadang masih. Ya sudah aku jelaskan ke mereka, mama dan papa butuh waktu sendiri, berpikir, emosi yang besar, belum bisa share sekarang. Butuh waktu sendiri," jelasnya. Penjelasan tersebut menunjukkan usaha Kimberly untuk memberikan pemahaman kepada anak-anaknya tentang kondisi yang mereka hadapi.