Duduk Perkara Drakor 'When the Phone Rings' Dikecam, Diduga Sebar Propaganda Israel soal Palestina
Episode terakhir drama Korea 'When The Phone Rings' menuai kontroversi.
Setelah menunggu dengan penuh harapan, para penggemar akhirnya disuguhkan episode terakhir drama Korea (drakor) When The Phone Rings pada Sabtu, 4 Januari 2025. Namun, alih-alih merayakan akhir cerita, sebuah adegan dalam episode tersebut justru memicu kontroversi.
Banyak penonton yang merasa kecewa dan mulai menyerukan boikot terhadap drakor ini, bahkan hingga para aktor yang terlibat di dalamnya. Suasana yang seharusnya penuh sukacita berubah menjadi perdebatan panas di kalangan penggemar.
Dalam sebuah laporan menarik dari Koreaboo pada Minggu, 5 Januari 2025, terungkap sebuah adegan menegangkan yang melibatkan karakter Na Yu Ri, yang diperankan oleh Jang Gyu Ri. Dalam momen dramatis ini, Na Yu Ri mengungkapkan berita mengejutkan tentang serangan udara yang dilancarkan oleh negara fiktif Paltima terhadap Izmael.
Tak Suguhkan Realita
Lebih mengkhawatirkan lagi, insiden tersebut juga melibatkan penyanderaan warga negara Korea, menambah ketegangan pada alur cerita yang semakin mendebarkan ini. Meskipun nama-nama yang digunakan dalam tayangan tersebut bersifat fiktif, warganet dengan sigap menghubungkannya dengan konflik asimetris antara Palestina dan Israel.
Banyak yang merasa bahwa informasi yang disampaikan oleh karakter pembawa berita tidak mencerminkan realitas yang terjadi di Gaza. Hal ini membuat produser dan stasiun TV yang menayangkan program tersebut dituding menyebarkan propaganda zionis melalui tayangan mereka.
Dalam sekejap, potongan adegan tersebut menyebar luas di dunia maya, memicu gelombang kecaman dari warganet terhadap para produser dan stasiun televisi.
Tuai Kecaman
Mereka dianggap menampilkan gambaran yang keliru tentang kondisi mengerikan yang dialami Palestina akibat tindakan brutal Israel. Suara protes ini mencerminkan kepedulian masyarakat terhadap realitas yang sering terabaikan.
"Yall seriously need to start boycotting korean entertainment that pro-zionist. Boycott the writer and director for good. Avoid the actors too. (Kalian semua harus serius mulai memboikot industri hiburan Korea yang pro-Zionis. Boikot penulis dan sutradaranya untuk kebaikan. Hindari juga para aktornya)," kecam seorang warganet di X.
"Paltima???Izmael??? Shame on you @mbcdrama_pre Shame on you #WhenThePhoneRings !!If you haven't watched it yet! Just boycott! Don't watch it! (Paltima??? Izmael??? Memalukan @mbcdrama_pre Memalukan #WhenThePhoneRings!! Bila kalian belum menontonnya, cukup boikot! Jangan menontonnya!)," imbuh warganet berbeda.
Sindiran Pedas
Warganet lainnya memberikan sindiran tajam, menegaskan bahwa membahas isu genosida warga Palestina bukanlah hal sepele yang bisa dibicarakan sambil menonton drama Korea. Topik yang begitu serius dan menyentuh kemanusiaan seharusnya mendapatkan perhatian yang lebih mendalam, bukan sekadar menjadi bahan obrolan santai.
"Dan kdrama ini tidak bisa lebih buruk lagi, mereka harus secara terang-terangan BERBOHONG tentang apa yang sebenarnya terjadi di sana. bebaskan palestina, kalian orang-orang aneh," tulisnya.
"Hanya orang-orang bodoh yang tidak tahu apa-apa (lihat nama-nama di bawah) yang akan memasukkan sesuatu yang mereka tidak tahu untuk menjilat zionis - dan itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan drama tersebut. Drama yang mengecewakan dengan agenda memalukan ini.#WhenThePhoneRingsEp12 #WhenThePhoneRings," cuit warganet berbeda di X.
Tiga sosok penting di balik layar drama Korea yang sedang hangat diperbincangkan, yaitu sutradara Park Sang Woo, produser eksekutif Kwon Sung Chang, dan penulis skenario Kim Ji Woon, kini tengah menjadi sorotan. Mereka dianggap bertanggung jawab atas kontroversi yang muncul dan diminta untuk memberikan permohonan maaf.
Tak hanya itu, banyak warganet juga mendesak MBC untuk menghapus adegan yang dipermasalahkan dari drama tersebut dan meminta klarifikasi. Sayangnya, hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak-pihak yang terlibat.