Perjuangan Acha Sinaga Rawat Anak Keduanya yang Didiagnosis Idap Hip Dysplasia di Usia 3 Bulan
Anak kedua Acha Sinaga, Baby Kenan mengalami Hip Dysplasia
Anak kedua Acha Sinaga, Baby Kenan mengalami Hip Dysplasia, kondisi yang umum terjadi pada anak pertama atau bayi perempuan akibat posisi yang tidak normal selama dalam kandungan.
Perjuangan Acha Sinaga Rawat Anak Keduanya yang Didiagnosis Idap Hip Dysplasia di Usia 3 Bulan
Hip Dysplasia adalah kondisi yang dapat menyebabkan seseorang menjadi pincang bahkan tulang pahanya bisa keluar dari soket tulang pinggul jika tidak segera ditangani.
Hip Dysplasia dapat diatasi melalui operasi, tetapi dalam kasus bayi Kenan, kondisinya masih ringan sehingga penggunaan Palvik Harness bisa menjadi solusi yang tepat.
Baby Kenan harus menggunakan alat bantu selama 23 jam setiap hari selama 6 minggu setelah berkonsultasi dengan dokter, sebelum dilakukan peninjauan ulang kondisi tulangnya.
Baby Kenan sering rewel dan terbangun di malam hari setelah menggunakan Palvik Harness, karena merasa tidak nyaman dengan posisi mengangkang yang harus dijaga sepanjang hari.
Baby Kenan kini merasa nyaman dan gembira selama 1 jam setelah Palvik Harness-nya dilepas. Tidak hanya itu, seiring berjalannya waktu, ia juga semakin terbiasa dan tidak lagi rewel saat menggunakan alat bantu tersebut.
Perjalanan baby Kenan bersama orangtua menuju keberhasilan adalah bukti nyata bahwa usaha tak akan pernah sia-sia. Meski telah mencapai titik manis, tantangan yang harus mereka hadapi masih jauh dari selesai.
Acha Sinaga, yang selalu mengupdate kondisi terkini baby Kenan lewat postingan Instagram, mengabarkan ada perkembangan pada pinggul sang buah hati.
Setelah hampir 6 minggu mengenakan Palvik Harness selama 23 jam sehari, kini intensitas penggunaannya bisa dikurangi menjadi 12 jam saat bayi Kenan tidur.
Acha Sinaga dan Andy Ambarita mendapat dukungan dan doa dari netizen di media sosial karena kesabaran dan rasa syukur mereka dalam merawat baby Kenan. Semoga baby Kenan segera sembuh!